UA-115008529-1

Rabu, 14 Agustus 2019

MAKALAH EPIDEMIOLOGI DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI DAN IDENTIFIKASI MASALAH TERLENGKAP!!!

Posted by Sahabat Siput at Agustus 14, 2019

MAKALAH EPIDEMIOLOGI
DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
DAN
IDENTIFIKASI MASALAH




DosenPembimbing :
Mimi Sugiarti, S.Pd, M. Kes
Disusun Oleh:



Deby Rizkika Putri
1 6 1 3 3 5 3 0 13



BAB I
PENDAHULUAN

1.1               Latar Belakang
Epidemiologi merupakan ilmu pengetahuan terapan yang mempelajaritentang timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang menimpa masyarakat. Dimana ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan community health nursing (CHN) sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk perencanaan dan evaluasi program intervensi masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan.
Ada beberapa tipe studi dan desain penelitian yang digunakan dalam bidang epidemiologi. Kemungkinan penelitian berkisar mulai dari studi moralitas dan morbilitas ke penelitian survei sampai desain eksperimental. Penelitian dalam epidemiologi dikelompokkan kedalam dua kategori besar : epidemiologi observasi dan uji eksperimental. Dalam penelitian epidemiologi pada orang yang sakit atau terkena penyakit kelompok atau populasi dibandingkan dengan orang dan kelompok yang sehat. Dalam desain penelitian, orang yang sakit disebut sebagai “kasus” sementara orang atau kelompok yang sehat disebut sebagai “control”. Dasar dari semua penelitian tersebut adalah pembentukan hipotesis, yang dikembangkan untuk keseluruhan studi (pernyataan masalah) dan juga dikembangkan untuk masing-masing aspek atau pertanyaan dalam studi.
1.2               Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang sesuai dengan latar belakang makalah adalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan desain penelitian epidemiologi?
2.      Bagaimana ciri-ciri dan jenis penelitian epidemiologi?
3.      Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari penelitian epidemiologi?
4.      Apa yang dimaksud dengan identifikasi masalah penelitian epidemiologi?
5.      Apa jenis-jenis dari masalah penelitian epidemiologi?
6.      Bagaimana cara mengidentifikasi masalah penelitian?
7.      Bagaimana cara mencari sumber masalah dan merumuskan masalah penenlitian?
8.      Bagaimana langkah identifikasi dan merumuskan prioritas masalah penenlitian
1.3               Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian desain penelitian epidemiologi
2.      Untuk mengetahui ciri-ciri dan jenis penelitian epidemiologi
3.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penelitian epidemiologi
4.      Untuk mengetahui pengertian identifikasi masalah penelitian epidemiologi
5.      Untuk mengetahui jenis-jenis dari masalah penelitian epidemiologi
6.      Untuk mengetahui cara mengidentifikasi masalah penelitian
7.      Untuk mengetahui cara mencari sumber masalah dan merumuskan masalah penenlitian
8.      Untuk mengetahui langkah identifikasi dan merumuskan prioritas masalah penenlitian


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.             Pengertian Desain Penelitian Epidemiologi
Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu (Epi=pada, Demos=penduduk, logos = ilmu), dengan demikian epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat.Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari tentang faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan penyebaran penyakit pada sekelompok manusia serta faktor penyebabnya. Untuk itu ditempuh suatu pendekatan yang berpola dan berstruktur yang dikenal dengan pendekatan epidemiologi.
Pendekatan epidemiologi adalah pola pendekatan yang mengandung rangkaian kegiatan untuk mendapatkan keterangan tentang besarnya masalah penyakit, dilakukan upaya pengumpulan, pengelolaan, penyajian dan interpretasi data tersebut. Ini pada dasarnya identik dengan kegiatan pokok suatu penelitian.
Penelitian epidemiologi adalah jenis penelitian yang mengkaji problema kesehatan dengan pendekatan komunitas. Dengan penelitian epidemiologi dapat diungkap kejadian, distribusi dan determinan suatu penyakit atau status kesehatan tertentu dalam masyarakat, dan faktor-faktor risiko yang berperan pada suatu status kesehatan atau penyakit tertentu.
Secara umum penelitian epidemiologi mempunyai tiga kegunaan :
1.                   Untuk kepentingan diagnosis, yaitu untuk menyusun diagnosis komunitas atau diagnosis kelompok.
2.                   Untuk kepentingan penelusuran patogenesis penyakit, yaitu mempelajari aspek etiologi dan perkembangan masyarakat.
3.                   Untuk kepentingan evaluasi program, yaitu sebagai sarana untuk menilai suatu tindakan pelayanan kesehatan masyarakat tertentu.
Untuk mewujudkan pencarian dan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian dan pengujian hipotesis diperlukan suatu perencanaan tindakan yang disebut dengan rancangan penelitian. Rancangan penelitian dapat diartikan rencana tentang bagaimana cara mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data untuk memberi arti terhadap data tersebut. secara efektif dan efisien. Perencanaan penelitian meliputi tahap identifikasi, pemilihan dan perumusan permasalahan penelitian termasuk perumusan tujuan, definisi asumsi dan lingkup penelitian, studi pustaka merumuskan hipotesis, identifikasi, klasifikasi dan mendefinisikan variabel penelitian serta analisis data yang akan dipergunakan.
Masalah penelitian (research problem) merupakan pertanyaan penelitian (research question) yang menyatakan problem kesenjangan antara teori dan fakta tentang masalah kesehatan yang secara ilmiah belum terungkapMetode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur,  teknik,  alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan  penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan.
Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.  Dalam  prakteknya terdapat sejumlah metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian yaitu :
1.                   Metode Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif dapat digunakan jika:
a)                   Masalah yang merupakan titik tolak dari penelitian sudah jelas data-datanya
b)                  Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi, tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
c)                   Ingin diketahui pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain. Hal ini cocok jika menggunakan metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode kualitatif. Misalnya; ingin meneliti pengaruh jamu tertentu terhadap derajad kesehatan
d)                  Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif
e)                   Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur
f)                   Ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.
2.                   Metode Kualitatif
Metode penelitian kualitatif dapat digunakan jika:
a)                   Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap. Sebab dengan metode kualitatif, peneliti langsung masuk ke objek penelitian dan dapat melakukan eksplorasi secara mendalam
b)                  Ingin memahami makna dibalik data yang tampak. Karena gejala sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang
c)                   Ingin memahami interaksi sosial. Karena interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial
d)                  Ingin memahami perasaan orang. Karena perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak ikut serta merasakan apa yang dirasakan orang tersebut
e)                   Ingin mengembangkan teori. Pengembangan teori yang dimaksud dibangun berdasarkan situasi, kondisi dan teori yang diperoleh di lapangan
f)                   Ingin memastikan kebenaran data. Karena data sosial sulit dipastikan kebenarannya jika belum menemukan apa yang dimaksud. Ibarat mau mencari siapa yang menjadi provokator, maka sebelum provokator yang dimaksud ditemukan, penelitian belum dinyatakan selesai
g)                  Ingin meneliti sejarah perkembangan. Misalnya ingin melacak kehidupan seseorang tokoh, sejarah lembaga atau masyarakat, dan lain-lain.



2.2.             Ciri-Ciri dan Jenis Penelitian Epidemiologi
Penelitian epidemiologi dapat dibagi menurut beberapa pembagian
1.                   Ada atau tidaknya intervensi :
a.                   Penelitian Observasional / survei
Adalah suatu penelitian epidemiologi dimana pengamatan terhadap fenomena kesehatan dilakukan dalam keadaan apa adanya, tanpa adanya intervensi atau perlakuan dari peneliti. Pada penelitian ini baik diskriptf ataupun analitik kedalaman analisis mekanisme sebab akibat tidak dapat diperoleh. Hasil yang didapat berupa dugaan-dugaan saja.
b.                   Penelitian Eksperimental / intervensi
Ialah penelitian epidemiologi yang membandingkan data dari kelompok yang diberi perlakuan dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan.Penelitian intervensi adalah penelitian eksperimental yang dilakukan terhadap masyarakat. Peneliti memberikan perlakuan atau manipulasi pada masyarakat, kemudian efek perlakuan tersebut diobeservasi, baik secara individual ataupun kelompok. Dalam kaitan fungsi penelusuran patogenesis penyakit, penelitian intervensi mempunyai potensi untuk mengungkap mekanisme sebab akibat antara faktor resiko (penyebab penyakit) dengan efek (penyakit atau status kesehatan tertentu).
2.                   Menurut cara analisis datanya :
a.                   Penelitian diskriptif
Suatu penelitian yang tujuan utamanya melakukan eksplorasi diskriptif terhadap fenomena kesehatan masyarakat yang berupa risiko ataupun efek. Pada penelitian ini peneliti hanya berusaha memotret gambaran suatu fenomena atau masalah kemudian menyajikan se diskriptif mungkin fenomena tersebut tanpa mencoba menganalisis bagaimana dan mengapa fenomena tersebut dapat terjadi.
b.                   Penelitian analitik
Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk menggali bagaiman dan mengapa fenomena tersebut dapat terjadi yaitu dengan melakukan analisis hubungan antar fenomena, baik antara faktor risiko dengan efek, antar faktor risiko, maupun antar efek. Dari analisis hubungan tersebut dapat didekati seberapa besar kontribusi faktor risiko tertentu terhadap kejadian efek yang dipelajari
Perbedaan penelitian epidemiologi deskriptif dan analitik.
Penelitian Epidemiologi Diskriptif
Penelitian Epidemiologi Analitik
·                     Hanya menjelaskan keadaan suatu masalah kesehatan (who, Where, when)
·                     Juga menjelaskan mengapa suatu masalah kesehatan timbul di masyarakat (why)
·                     Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan interpretasi data hanya pada suatu kelompok masyarakat saja
·                     Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan interpretasi data dilakukan terhadap dua kelompok masyarakat
·                     Tidak bermaksud membuktikan suatu hipótesis
·                     Bermaksud membuktikan suatu hipotesis

3.                   Menurut jangka waktunya :
a.                   Penelitian Cross Sectional/ Transversal
CrossSectiona merupakan penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor-faktor risiko dengan efek dengan pendekatan atau observasi sekaligus pada suatu waktu tertentu. Disebut juga penelitian transversal karena model yang digunakan adalah “Point time Approach”. Pendekatan suatu saat bukan dimaksudkan semua subjyek diamati pada saat yang sama melainkan tiap subyek hanya diamati satu kali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabek pada saat pemeriksaan.
Langkah-langkah Penelitian Cross Sectional
1.                   Mengidentifikasi variabel penelitian yaitu variabel faktor risiko dan efek yang akan diteliti dan faktor risiko mana yang tidak diteliti pengaruhnya terhadap efek.
2.                   Menetapkan subyek penelitian dengan membuat batasan variabel.
3.                   Menetapkan sampel penelitian. Menentukan jenis sampling dan besar sampel.
4.                   Tahap pengumpilan data.
Perlu diperhatikan adalah instrumen pengukuran yang digunakan. Bentuk instrumen pengukuran :
-                      Form kuesioner.
-                      Form observasi klinik.
-                      Form observasi non klinik.
5.                   Menganalisis hasil pengamatan/pengukuran setelah dilakukan tabulasi data.
Analisis dapat berupa uji sttistik untuk pembuktian hipotesa atau analisis diskriptif.

Studi crosssectional adalah suatu penelitian yang menggunakan rancangan atau desain observasi dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Semua pengukuran variabel (dependen dan indpenden) yang diteliti dilakukan pada waktu yang sama
2.         Tidak ada periode follow-up
3.         Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan prevalensi penyakit tertentu
4.         Pada penelitian ini tidak terdapat kelompok pembanding
5.         Hubungan sebab- akibat hanya merupakan perkiraan saja
6.         Penelitian ini dapat menghasilkan hipotesis
7.         Merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian analitis.

b.                   Penelitian Kasus Kontrol/ Longitudinal Retrospektif
Studi Casecontrol adalah rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dengan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya.
Ciri-ciri studi casecontrol adalah pemilihan subyek berdasarkan status penyakit, untuk kemudian dilakukan pengamatan apakah subyek mempunyai riwayat terpapar faktor penelitian atau tidak. Subyek yang didiagnosis menderita penyakit disebut kasus, berupa insidensi (kasus baru) yang muncul dari suatu populasi. Sedangkan subyek yang tidak menderita penyakit disebut kontrol, yang diambil secara acak dari populasi yang berbeda dengan populasi asal kasus. Tetapi, untuk keperluan inferensi kausal, kedua populasi tersebut harus setara. Dalam mengamati dan mencatat riwayat paparan faktor penelitian pada kasus maupun kontrol, peneliti harus menjaga agar tidak terpengaruh status penyakit subyek.
Pada penelitian kasus kontrol dilakukan perbandingan antara kelompok populasi yang menderita penyakit dengan yang tidak menderita penyakit kemudian dicari faktor penyebabnya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan waktu secara longitudinal, atau “period time approach
Karena yang diketahui adalah efek dan yang ingin diketahui adalah faktor risiko maka sifat penelitian ini disebut penelitian retrospektif yaitu melihat kembali kebelakang kejadian yang berhubungan dengan kesakitan.
Penelitian ini dimulai dari adanya kasus (data). Data kasus dapat diperoleh dari :
1.                   Hasil studi Cross Sectional.
2.             Observasi / pengamatan lapang / klinik.
3.                   Data sekunder.
4.                   Kasus-kasus akut / epidemi.

Langkah-langkah Penelitian Kasus Kontrol
1.                   Merumuskan hipotesa
2.                   Menetapkan populasi penelitian.
3.                   Menetapkan teknik dan besar sampel.
4.                   Mempelajari riwayat pemaparan dengan menggunakan kuesioner atau data sekunder.
5.                   Analisis data




c.                   Penelitian Kohort/ Longitudinal Prospektif
Studi Cohort adalah rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar (faktor penelitian) dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit.
Ciri-ciri studi cohort adalah pemilihan subyek berdasarkan status paparannya, dan kemudian dilakukan pengamatan dan pencatatan apakah subyek dalam perkembangannya mengalami penyakit yang diteliti atau tidak. Kelompok-kelompok studi dengan karakteristik tertentu yang sama ( yaitu pada awalnya bebas dari penyakit) tetapi memiliki tingkat paparan yang berlainan, dan kemudian dibandingkan insidensi penyakit yang dialaminya selama periode waktu, disebut Cohort. Ciri lainnya dari studi cohort adalah dimungkinkannya perhitungan laju insidensi (ID) dari masing-masing kelompok studi.
Pada saat mengidentifikasi status paparan, semua subyek harus bebas dari penyakit yang diteliti. Jadi kelompok terpapar maupun kelompok tidak terpapar berasal dari satu populasi maupun dua populasi yang bebas dari penyakit yang diteliti. Jika berasal dari dua populasi yang terpisah, maka untuk kepentingan inferensi kausal, peneliti harus memastikan bahwa kedua populasi setara dalam hal faktor-faktor diluar paparan yang diteliti. Disamping itu, untuk menghindari bias misklasifikasi diferensial, dalam mengklasifikasikan kasus penyakit subyek, peneliti tidak boleh terpengaruh oleh status paparan subyek itu ciri-ciri studi cohort lainnya yang membedakannya dari studi eksperimen adalah peneliti hanya mengamati dan mencatat paparan dan penyakit, dan tidak dengan sengaja mengalokasikan paparan.
Studi cohort disebut juga studi follow-up atau studi prospektif, sebab cohort diikuti dalam suatu periode untuk diamati perkembangan penyakit yang dialaminya. Rancangan studi cohort dapat bersifat retrospektif maupun prospektif dan bahkan ambispektif, tergantung kepada kapan terjadinya paparan pada saat peneliti memulai penelitiannya. Studi cohort bersifat retrospektif jika paparan telah terjadi sebelum peneliti memulai penelitiannya. Sebaliknya studi cohort bersifat prospektif jika paparan sedang atau akan berlangsung, pada saat peneliti memulai penelitiannya. Studi cohortambispektif memadukan ciri-ciri studi cohortretrospektif dan prospektif.
Langkah-langkah Penelitian Kohort
1.        Merumuskan Hipotesa
2.       Menetapkan polulasi penelitian dan sampel.
3.       Tahap pengumpilan data. Dengan mengikuti perkembangan faktor risiko sampai terjadi suatu efek.
Bentuk instrumen pengukuran :
-        Form kuesioner.
-        Form observasi klinik.
-        Form observasi non klinik.
4.       Analisis data

2.3.             Kelebihan dan Kekurangan dari Penelitian Epidemiologi
A.                 CrossSectional
Kelebihan
Kekurangan
·         Mudah
·         Sederhana
·         Ekonomis dalam hal waktu
·         Hasilnya dapat diperoleh dengan cepat
·         Dalam waktu bersamaan dapat dikumpulkan variabel yang banyak, baik variabel resiko maupun efek
·       Diperlukan subjek penelitian yang besar
·       Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat
·       Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan
·       Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan efekpaling lemah bila dibandingkan dengan dua rancangan epidemiologi lain



B.                 CaseControl
Kelebihan
Kekurangan
·         Sifatnya yang relatif murah dan mudah dilakukan ketimbang rancangan studi analitik lainnya
·         Cocok untuk meneliti penyakit dengan periode laten yang panjang
·         Subyek penelitian dipilih berdasarkan status penyakit, maka peneliti memiliki keleluasan menentukan rasio ukuran sampel kasus dan kontrol yang optimal
·         Dapat meneliti pengaruh sejumlah paparan terhadap sebuah penyakit.
·         Alur metodologi inferensi kausal bertentangan dengan logika eksperimen kalsik, yaitu melihat akibatnya dulu, baru menyelidiki apa penyebabnya.
·         Secara umum studi Casecontrol tidak efisien untuk mempelajari paparan yang langka
·         Karena subyek dipilih berdasarkan status penyakit, maka dengan studi Casecontrol, pada umunya peneliti tidak dapat menghitung laju insidensi (kecepatan kejadian penyakit) baik pada populasi terpapar, maupun yang tidak terpapar.
·         Pada beberapa situasi, tidak mudah memastikan hubungan temporal antar paparan dan penyakit. Oleh karena itu dalam riset etiologi, untuk meyakinkan bahwa paparan mendahului penyakit, peneliti dianjurkan menggunakan insidensi daripada prevalensi.
·         Kelompok kasus dan kelompok kontrol dipilih dari dua populasi yang terpisah, sehingga sulit dipastikan apakah kasus dan kontrol pada populasi studi benar-benar setara.

C.                 Cohort
Kelebihan
Kekurangan
·         Mendapatkan insiden risk dan relativerisk secara langsung
·         Dapat melihat hubungan satu penyebab terhadap beberapa akibat
·         Dapat mengikuti secara langsung kelompo yang di pelajari
·         Dapat menentukan mana lebih dulu causa atau efek
·         Biasanya lebih kecil

·         Membutuhkan biaya yang relative mahal
·         Lama dalam persiapan dan hasil yang diperoleh
·         Hanya bisa mengamati satu factor penyebab
·         Kurang efisien dan tidak praktis untuk mempelajari penyakit yang langka dan jarang
·         Mempunyai riksiko untuk untuk hilangnya subjek atau drop out selama penelitian mungkin karena migrasi, mati, tingkat partisipasi rendah.

D.                 Deskriptif
Kelebihan
Kekurangan
·         Relatif mudah dilaksanakan
·         Tidak membutuhkan kelompok kontrol/pembanding
·         Diperoleh banyak informasi penting
·         Dalam penelitian deskriptif dapat ditentukan apakah temuan yang diperoleh membutuhkan penelitian lanjutan/tidak
·         Pengamatan pada subyek hanya 1 kali diibaratkan potret hingga tidak dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu
·         Tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat


E.                  Case Report
Kelebihan
Kekurangan
·         Dapat sebagai petunjuk pertama dalam mengidentifikasi suatu penyakit.
·         Dapat untuk memformulasikan suatu hipotesa

·         Tidak dapat digunakan untuk mengetes hipotesa karena tidak ada kelompok pembanding.
·         Terdiri dari satu kasus dan tidak ada kelompok pembanding sehingga tidak dapat untuk mengetes suatu hubungan asosiasi secara statistic.

F.                  Case Ceries
Kelebihan
Kekurangan
·         Sebagai petunjuk pertama dalam mengidentifikasi suatu penyakit baru.
·         Untuk memformulasikan suatu hipotesa atau dugaan.

·         Studi ini tidak dapat digunakan untuk mengetes hipotesa karena tidak ada kelompok pembanding.
·         Ada Case Series terdiri lebih dari satu kasus akan tetapi tidak ada kelompok pembanding sehingga tidak dapat untuk mengetes suatu hubungan asosiasi yang valid secara statistik.

2.4.             Pengertian Masalah Penelitian
Masalah penelitian (research problem) merupakan pertanyaan penelitian (research question) yang menyatakan problem kesenjangan antara teori dan fakta tentang masalah kesehatan yang secara ilmiah belum terungkap.
2.5.             Jenis-Jenis Masalah Penelitian
Jenis-jenis masalah penelitian, yaitu:
a. Permasalahan untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena (problema deskriptif)
b.Permasalahan untuk membandingkan dua fenomena atau lebih (problema komparasi)
c. Permasalahan untuk mencari hubungan antara dua fenomena (problema korelasi)
2.6               Identifikasi Masalah Penelitian
Identifikasi masalah penelitian:
a.       Merupakan langkah awal dari suatu rangkaian kegiatan penelitian.
b.      Tidak mudah dan sangat bergantung pada pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dari peneliti.
2.7               Sumber Masalah dan Merumuskan Masalah Penelitian

a.                   Sumber Masalah Penelitian

1.                   Kepustakaan textbooks & journals
2.                   Forum Pertemuan Ilmiah
3.                   Observasi atau pengalaman langsung dalam praktek
4.                   Rekomendasi Pakar
b.                   Pertimbangan untuk menentukan suatu masalah yang layak untuk diteliti

Ø    Pertimbangandarimasalahnya (darisudutobjektif)
Sejauh mana penelitian mengenai masalah yang bersangkutan itu akan memberi sumbangan pada :
1.    Pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan
2.    Pemecahan masalah praktis di lapang
Kelayakan suatu masalah untuk diteliti bersifat relatif, tergantung dari konteks permasalahan tersebut.Keputusan akan tergantung pada ketajaman peneliti untuk melakukan evaluasi secara kritis, menyeluruh, dan menjangkau ke depan.
Ø    Pertimbangan daripeneliti (sudutsubjektif)
Perlu dipertimbangkan apakah suatu permasalahan sesuai dengan kemampuan peneliti.
Tergantung pada :
1.         biaya yang tersedia,
2.         waktu yang diperlukan,
3.         peralatan dan perlengkapan yang tersedia,
4.         bekal kemampuan teoritis peneliti,
5.         penguasaan metode yang diperlukan
c.                   Signifikansi Masalah Penelitian
1. LangkahAwal :
·  Penunjuk model kerangka teoritis dalam penyusunan hipotesis.
·  Arah Konseptualisasi & Operasionalisasi hipotesis
·  Pemilihan Desain Studi
2. Prediksikeberhasilanpenelitian
3. KetepatanJudul & tujuanpenelitian
4. Orisinalitas vs. PLAGIARISME

d.                  Rumusan Masalah 
·       Bisa disusun dalam bentuk pernyataan atau kalimat tanya
·       Padat dan jelas
·       Menautkan hubungan antara dua atau lebih variabel
·       Memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan penelitian.

e.    Rumusan Masalah yang Adekuat
Kriteria merumuskan masalah penelitian berdasarkan tiga aspek :
1.                   Aspek subtansi (isi permasalahan)
– Bobot /nilai kegunaan
* Pengembangan TEORI BARU
* Perbaikan METODE
* Manfaat & Implikasi APLIKATIF
– Orisinalitas penelitian
* Apakah permasalahan yang diajukan belum   terjawabkan oleh teori maupun penelitian   yang pernah dilakukan?
2.                   Aspek formulasi
–  Bentuk Pertanyaan penelitian (kalimat   interogatif yang   jelas, tajam, dan akurat)
– Hubungan variabel (Gambaran Asosiasi 2 atau   lebih   Fenomena Terukur
3.                   Aspek teknis (Kelayakan/feasibility)
– Pertimbangan Waktu & Biaya
– Tingkat Pengetahuan & Ketrampilan Dimiliki
– Daya Dukung Fasilitas dan Sumber Daya Lain
                      Etis, tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, nilai- nilai keyakinan.

2.8               Langkah Identifikasi dan Merumuskan Prioritas Masalah Penelitian
1.                   Persiapan
·        Formulasikan situasi masalah yang dihadapi
·        Identifikasi kesenjangan
·        Pelajari kepustakaan dan sumber informasi
·        Ramifikasi masalah
2.                   Konfirmasi awal rumusan masalah
·       Adakah Formulasi Adekuat?
·       Apakah Rumusan Sulit Dijawab?
·       Apakah Pertanyaan Studi Sudah Baik?
·       Apakah Studi Dapat Dilaksanakan (Feasible) ?
3.                   Konfirmasi akhir pada Pakar
4.                   Formulasi akhir rumusan masalah





BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Penelitian epidemiologi adalah jenis penelitian yang mengkaji problema kesehatan dengan pendekatan komunitas. Dengan penelitian epidemiologi dapat diungkap kejadian, distribusi dan determinan suatu penyakit atau status kesehatan tertentu dalam masyarakat, dan faktor-faktor risiko yang berperan pada suatu status kesehatan atau penyakit tertentu.
Penelitian epidemiologi dapat dibagi menurut beberapa pembagian, yaitu :
·           Ada atau tidaknya intervensi :
a)         Penelitian Observasional / survei
b)        Penelitian Eksperimental / intervensi
·           Menurut cara analisis datanya :
a)         Penelitian diskriptif
b)        Penelitian analitik
·           Menurut jangka waktunya :
a)         Penelitian Cross Sectional/ Transversal
b)        Penelitian Kasus Kontrol/ Longitudinal Retrospektif
c)         Penelitian Kohort/ Longitudinal Prospektif

3.2              Saran
Setelah mengetahui lebih jauh tentang desain penelitian epidemiologi dan identifikasi masalah, maka sebaiknya mahasiswa dapat menerapkannya ke masyarakat dengan penelitian-penelitian yang diadakan khususnya penelitian mengenai epidemiologi.




DAFTAR PUSTAKA

https://epidemiolog.wordpress.com/2015/02/24/identifikasi-dan-prioritas-masalah-penelitian/amp/

https://www.scribd.com/document/342912576/DESAIN-EPIDEMIOLOGI-docx

https://www.scribd.com/document/253025443/Makalah-Ayu-Penelitian-Epidemiologi-Print

https://hendronurcahyo.wordpress.com/2013/07/02/tugas-epidemiologi-dasar/





2 comments:

Zui mengatakan...

Thankyou for sharing this useful information

kacang mentah mengatakan...

you're welcomee :)

Posting Komentar

 

SAHABAT SIPUT Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea