UA-115008529-1

Rabu, 11 September 2019

MAKALAH METABOLISME PROTEIN - KIMIA KLINIK LENGKAP !!

Posted by Sahabat Siput at September 11, 2019 0 comments



MAKALAH KIMIA KLINIK II
“METABOLISME PROTEIN”

Dosen Pengampu : Mimi Sugiarti, S.Pd., M.Kes.

Disusun Oleh :
Deby Rizkika Putri
1 6 1 3 3 5 3 0 13
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG
TAHUN 2018




KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Penyakit dengan Kelainan Metabolisme Karbohidrat”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Bandar Lampung, 20 Maret 2018

Penulis










DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                               ....................... ii
DAFTAR ISI                                                              ....................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang                                                     ....................... 1
1.2  Rumusan Masalah                                                ....................... 1
1.3  Tujuan                                                                  ....................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Protein                                                ....................... 3
2.2  Struktur Protein                                                   ....................... 3
2.3  Klasifikasi Protein                                                ....................... 4
2.4  Fungsi Protein                                                      ....................... 7
2.5  Proses Metabolisme Protein dalam Tubuh           ....................... 8
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan                                                          ....................... 12
3.2  Saran                                                                    ....................... 12

DAFTAR PUSTAKA                                                            ....................... 13







BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
     Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Peptida dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus amino dan gugus karboksil. Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida. Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani.
Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang protein dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein itu sendiri mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitroge dan kadang kala sulfur serta fosfor.Protein dirumuskan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1938.
1.2     Rumusan Masalah
          Adapun masalah yang akan dibahas pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.        Apa pengertian dari protein?
2.        Apa saja struktur protein
3.        Apa saja klasifikasi protein?
4.        Apa saja fungsi protein?
5.        Bagaimana metabolisme karbohidrat di dalam tubuh ?

1.3     Tujuan Penulisan
     Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan makalah ini adalah  sebagai berikut :
1.        Untuk mengetahui apa pengertian dari protein
2.        Untuk mengetahui struktur protein
3.        Untuk mengetahui klasifikasi protein
4.        Untuk mngetahui fungsi protein
5.        Untuk mengetahui bagaimana metabolisme protein di dalam tubuh.













BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.
2.2 Struktur Protein
Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier dan struktur kuartener.
1.      Struktur primer
Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai polipeptida. Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida).
2.       Struktur sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet. Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
3.       Struktur tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu.Sebagai contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler. Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.
4.       Struktur kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-sama membentuk struktur protein.
2.3  Klasifikasi Protein

1.      Berdasarkan Fungsi Biologisnya
a)   Protein Enzim
Golongan protein ini berperan pada biokatalisator dan pada umumnya mempunyai bentuk globular. Protein enzim ini mempunyai sifat yang khas, karena hanya bekerja pada substrat tertentu.

Yang termasuk golongan ini antara lain:
(1) Peroksidase yang mengkatalase peruraian hidrogen peroksida.
(2) Pepsin yang mengkatalisa pemutusan ikatan peptida.
(3) Polinukleotidase yang mengkatalisa hidrolisa polinukleotida.

b)  Protein Pengangkut
Protein  pengangkut  mempunyai  kemampuan  membawa  ion atau  molekul  tertentu  dari  satu  organ  ke  organ  lain  melalui aliran darah.
Yang termasuk golongan ini antara lain:
(1) Hemoglobin pengangkut oksigen.
(2) Lipoprotein pengangkut lipid.


c)   Protein Struktural
Peranan protein struktural adalah sebagai pembentuk struktural sel jaringan dan memberi kekuatan pada jaringan.
Yang  termasuk golongan ini adalah elastin, fibrin, dan keratin.
d)  Protein Hormon
Adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin membantu mengatur aktifitas metabolisme didalam tubuh.

e)   Protein Pelindung

Protein pada umumnya terdapat pada darah, melindungi organisme  dengan  cara  melawan  serangan  zat  asing  yang masuk dalam tubuh.
f)   Protein Kontraktil

Golongan  ini  berperan  dalam  proses  gerak,  memberi kemampuan   pada   sel   untuk   berkontraksi   atau   mengubah bentuk. Yang termasuk golongan ini adalah miosin dan aktin.
 g)  Protein Cadangan
Protein cadangan atau protein simpanan adalah protein yang disimpan dan dicadangan untuk beberapa proses metabolisme.

2.  Berdasarkan Struktur Susunan Molekul
a)   Protein Fibriler/Skleroprotein
Protein ini berbentuk serabut, tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa, ataupun alkohol. Berat molekulnya  yang besar belum  dapat  ditentukan  dengan  pasti dan sukar dimurnikan.  Susunan molekulnya terdiri dari rantai molekul yang panjang sejajar dengan rantai utama, tidak membentuk kristal dan bila rantai ditarik memanjang, dapat kembali pada keadaan semula. Kegunaan protein ini terutama hanya untuk membentuk struktur bahan dan jaringan. Contoh protein fibriler adalah kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.



b)  Protein Globuler/Sferoprotein

Protein ini berbentuk bola, banyak terdapat pada bahan pangan seperti susu, telur, dan daging. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam, dan basa jika dibandingkan dengan protein fibriler. Protein ini mudah terdenaurasi,  yaitu  susunan  molekulnya  berubah  yang diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti yang dialami oleh enzim dan hormone.
3. Berdasarkan Komponen Penyusunan
a)   Protein Sederhana
Protein sederhana tersusun oleh asam amino saja, oleh karena itu pada hidrolisisnya hanya diperoleh asam-asam amino penyusunnya saja. Contoh protein ini antara lain, albumin, globulin, histon, dan prolamin.
b)  Protein Majemuk

Protein ini tersusun oleh protein sederhana  dan zat lain yang bukan protein. Zat lain yang bukan protein disebut radikal protestik. Yang termasuk dalam protein ini adalah:
(1) Phosprotein dengan radikal prostetik asam phostat.


(2) Nukleoprotein dengan radikal prostetik asam nukleat. (3) Mukoprotein dengan radikal prostetik karbohidrat.
4.  Berdasarkan Asam Amino Penyusunnya

a)   Protein yang tersusun oleh asam amino esensial

Asam amino esensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh tidak dapat mensintesanya sendiri sehingga harus  didapat  atau  diperoleh  dari  protein  makanan.  Ada  10 jenis asam esensial yaitu isoleusin (ile), leusin (leu), lisin (lys), metionin   (met),   sistein   (cys),   valin   (val),   triptifan   (tryp), tirosina (tyr), fenilalanina (phe), dan treonina (tre).
b)  Protein yang tersusun oleh asam amino non esensial
Asam amino non esensial adalah asam amino yang bibutuhkan oleh tubuh dan tubuh dapat mensintesa sendiri melalui reaksi aminasi  reduktif  asam  keton  atau melaui  transaminasi.  Yang termasuk  dalam  protein  ini adalah  alanin,  aspartat,  glutamat, glutamine.

5.  Berdasarkan Sumbernya
a)   Protein Hewani
Yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti protein daging, ikan, ayam, telur, dan susu.
b)  Protein Nabati
Yaitu protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti protein jagung, kacang panjang, gandum, kedelai, dan sayuran.

6. Berdasarkan  tingkat degradasi
a)   Protein  alami  adalah  protein  dalam  keadaan  seperti  protein dalam sel.
b)  Turunan protein yang merupakan hasil degradasi protein pada tingkat permulaan denaturasi.  Dapat dibedakan sebagai protein turunan primer (protean, metaprotein) dan protein turunan sekunder (proteosa, pepton, dan peptida).
2.4  Fungsi protein
1. Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara  jaringan tubuh
2. Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh
3. Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.
4. Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
5. Sebagai sintesis hormon, enzim, dan antibodi
6. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
2.5  Proses metabolisme Protein dalam tubuh
a. Sintesis protein
Aktivitas pembuatan protein terjadi pada suatu situs khusus dalam sel yang disebut ribossom. Oleh karena itu, langkah pertama dalam sintesis protein adalah menyampaikan informasi dari DNA ke ribossom. Untuk melakukan hal ini enzim-enzim seluler membuat salilan yang disebut RNA duta (massanger RNA = mRNA). mRNA membawa sendi genetik yang dipakai langsung untuk sintesisprotein di ribossom. Tahap ini disebut juga tahap transkripsi. Dalam tahap berikutnya kodon dalam pada mRNA harus dapat dikorelasi dengan asam amino yang seharusnya. Tahap ini disebut juga RNA transfer, (transfer RNA =tRNA) yang dikenal tahap translasi.
2.     Transkripsi Protein
Transkripsi protein adalah sintesis RNA secara enzimmateik dengan menggunakan DNA sebagai cetakan. Untuk transkripsi suatu gen, hanya salah satu rantai DNA yang digunakan sebgai cetakan. Transkripsi dikatalis oleh enzim RNA Polimerase. Sintesis RNA selalu bergerak kesatu arah. RNA Polimerase berikatan pada suatu daerah di DNA yang disebut Promoter. Setelah RNA Polimerase terikat pada Promoter DNA, kedua rantai DNA terpisahkan dan RNA Polimerase melalu sintesis RNA ditempat inisiasi. Tempat ini disebut sebagai posisi +1. RNA Polimerase menambahkan Ribonukleotida ke ujung 3’ dari rantai RNA yang sedang disintesiskan. Hal ini dilakukan dengan bergerak dari ujung 3’ kearah 5’ dari rantai DNA cetakan. Dengan demikian Ribonukleotida dapat dipasangkan dengan DNA cetakan dan ditambahkan pada ujung 3’ RNA dengan pembentukan ikatan Fosfodiester.
3.     Translasi Protein
Translasi Protein merupakan proses sintesis didalam sel. Sebelum sintesis protein dimulai, setiap jenis tRNA berikatan dengan asam amino spesifik. Reaksi ini dikatalis oleh enzim amino asil tRNA sintetase bersama dengan ATP, sehingga terbentuk aminoasil tRNA pada tRNA terdapat anticodon yang akan berpasangan dengan kodon yang terdapat pada mRNA. Pada tRNA inisiator, tRNA terikat pada asamamino metionim yang termodifikasi, yaitu N-formilinetionin. Proses sintesis protein terdiri dari 3 tahap yaitu :
a.      Inisiasi : proses penempatan ribosom pada suatu molekul mRNA
b.     Elongasi : proses penambahan asam amino
c.     Terminasi : proses pelepasan yang baru disintesis
Mekanisme Proses Pencernaan Protein dalam Tubuh Manusia




Protein adalah salah satu zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh sebagai bahan baku energi, pembentukan dan perbaikan sel, sintesis hormon, enzim, dan antibodi, serta banyak lagi. Protein dapat ditemukan di dalam bahan pangan seperti biji-bijian, ikan, telur, daging, susu, dan lain sebagainya. Untuk mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang, setiap hari kita harus mengkonsumsi protein sebanyak 0.8 - 1.0 gram per-kg berat badan.
Adapun saat dikonsumsi, di dalam tubuh, protein mengalami perombakan menjadi asam amino melalui serangkaian proses. Penguraian protein dalam sistem pencernaan manusia melibatkan seluruh organ pencernaan dan kerja dari enzim-enzim protease melalui serangkaian proses. Rangkaian dari proses pencernaan protein dalam tubuh manusia tersebut dimulai dari rongga mulut.
1. Rongga Mulut dan Kerongkongan
Di rongga mulut, proses pencernaan protein melibatkan kerja gigi dan ludah. Gigi dalam hal ini berfungsi untuk memperkecil ukuran makanan sedangkan ludah berguna dalam mempermudah lewatnya makanan yang dikunyah untuk melewati kerongkongan. Baik di rongga mulut, maupun dalam kerongkongan, protein secara khusus belum mengalami proses pencernaan yang sebenarnya.
2. Lambung
Di lambung, protein yang tertampung akan bereaksi dengan enzim pepsin yang berasal dari getah lambung. Enzim pepsin sendiri hanya akan terbentuk jika asam lambung (HCl) menemukan protein dan  melakukan penguraian rangkaiannya. Penguraian rangkaian protein dalam lambung secara biokimia akan menstimulasi pepsin pasif menjadi pepsin aktif.Enzim pepsin memecah ikatan protein menjadi gugus yang lebih sederhana, yaitu pepton dan proteosa. Kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang masih belum dapat diabsorpsi oleh jonjot usus.


3. Usus Halus
Polipeptida pendek yang dihasilkan dari reaksi enzim pepsin dan protein kemudian akan bercampur dengan enzim protease (erepsin) di dalam usus halus. Protease berasal dari pankreas yang disalurkan ke usus halus melalui dinding membran. Protease mengandung beberapa prekursor yang antara lain prokarboksipeptidase, kimotripsinogen, tripsinogen, proelastase, dan collagenase. Masing-masing prekursor protease ini akan menghidrolisis polipeptida menjadi jenis asam amino yang berbeda-beda.
Prokarboksipeptidase menguraikan asam amino dari ujung karboksil polipeptida.Kimotripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino methionine, tryptophan, tyrosine, asparagine, phenylalanine, dan histidine.Tripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino arginine dan lysine.Proelastase dan collagenase menguraikan polipeptida menjadi tripeptida dan polipeptida yang lebih kecil.Setelah protein berhasil diurai menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus yang terdapat pada dinding usus penyerapan (ileum) akan menyerap asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan protein untuk dikirimkan melalui aliran darah ke seluruh sel-sel di tubuh kita.
4. Usus Besar dan Anus
Jika asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan protein memiliki jumlah yang berlebih, asam amino tersebut kemudian akan dirombak menjadi senyawa-senyawa seperti amoniak (NH3) dan amonium (NH4OH). Pada tahap selanjutnya, semua senyawa ini kemudian dibuang melalui saluran kencing atau bersama dengan feses.














BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier dan struktur kuartener.
Klasifikasi Protei
n adalah Berdasarkan Fungsi Biologisnya, Berdasarkan Struktur Susunan Molekul, Berdasarkan Komponen Penyusunan, Berdasarkan Asam Amino Penyusunnya, Berdasarkan Sumbernya dan Berdasarkan  tingkat degradasi. Fungsi protein adalah Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh, Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak, Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi serta Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel. Proses metabolisme Protein dalam tubuh: Sintesis protein, Transkripsi Protein dan Translasi Protein. Rangkaian dari proses pencernaan protein dalam tubuh manusia tersebut dimulai dari rongga mulut, lambung, Usus Halus, Usus Besar dan Anus.

3.2  Saran
Adapun saran yang ingin diajukan pada penulisan makalah ini adalah agar kita senantiasa selalu menjaga kesehatan dan pola hidup kita karena protein salah satu  yang berperan besar bagi tubuh.


DAFTAR PUSTAKA

https://chemfany.wordpress.com/2012/03/11/PENGERTIAN-protein/
digilib.unimus.ac.id/download.php?id=8099
http://www.ebiologi.net/2015/10/proses-pencernaan-protein-dalam-tubuh-manusia.html?m=1
http://sriratmini08.blogspot.co.id/2015/12/makalah-metabolisme-protein.html?m=1




 

SAHABAT SIPUT Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea