UA-115008529-1

Senin, 31 Agustus 2020

The Diary - The confuSion (Day 2)

Posted by Sahabat Siput at Agustus 31, 2020 0 comments
A STORY FOR OWN SELF





sometimes, i do think about many greatest things  in life has offered me and im so thankful for that.
like living in small town has Impact me a lot in thinking.
living in the small town doesnt mean all you could see just a smaller things, but beyond that you could see the biggest things that  not everyone could o see. PEACE 

growing up in the small town , maybe That was the happiest times in my life, i remember when i claimbed the tree, singing on the logs ,like  i could imagine i was in a big stadium , i was singing. 
 and the birds ? and the leafs? i felt like they were the audience,
THAT FEELING WAS ALWAYS BE REMEMBER.

BUT , the things changed when i started study in big city.
 i could see the light that lighter than my town, i could see so many people even in the middle of the night.
some people was working, some guys singing, and some girls.

and honestly,  started the new life in the place that i wasnt belong to, it is  a litlle brought me to confusion life like wondering life.
first, i notice a lot of different things way better that my small town.
i notice people dress so perfect,eat in big  the restaurant.and also perfect social circumtances.
and also younger people spent their leisure time almost in the mall, even the children.
 i remember when i was five years old, i played in the smud next to my garden.
but i did noticed that that kids in this big city was smarter than me when i was at my age.
the kid could speaks in english fluently like god my english is bad.
 and i noticed all my friend in colleage, they were amazing, i couldnt chased them in every study.
even though i was alwasy number one in my high school. 

started the new life is  depressed md, i cried a lot back then.
 i remember that i always underestimate my self, and started to lose faith in my self.
i remember cried in the middle of the nght without knew the reason,and started to complained about other things.
and i remember begging for something quit strange, i want my old self back.
i focused to searched my old self without builded my self right now.
 i focused to searched something that i should probably understood in very first time,

it is okay to change, it is okay to feel different .
your self now is okay, honestly it is way better than the old one.
dont worry about the things you felt when you were in that small town.
you could always back, you could always remember those memories.
that feeling, that happiness, all is yours.


 
 a lot of thing could changed, a lot of people could change, a lot of feeling could change but that is okay.
it is not your fault, it okay to change, if it times to change so that means is okay.
not all of ohter people's things, the peoples, the feeling is always the same as you.
cause you cant control people and you cant control the circumtances.

-2020


Jumat, 28 Agustus 2020

The Diary - day 1 (SURAT KETIKKAN UNTUK DIRI SENDIRI)

Posted by Sahabat Siput at Agustus 28, 2020 0 comments

       



  Hari ini sudah telah berlalu semua akan tetap berjalan.

memang harusnya dari awal disadari, sesusah apapun toh akan tetap terlewati.

ketika aku bertanya pada diriku "sudahkah puas dengan ini?" ia pun menjawab " kau bahkan belum memulai".

"tapi dulu kita juga pernah menjadi dia yang ambisius dengan apapun, APAPUN!!" aku kembali mejawab.

"tapi aku sekarang berhenti, lelah! inilah aku yang sekarang".. 

walaupun  mengingat kenapa aku dan ia memulai, sepertinya kita sudah mulai nyaman untuk berhenti ! 

walaupun aku mencari ia yang dulu, kurasa tak mengapa jika aku yang berubah.

dirimu yang sekarang pun tak masalah.

yang penting , ketika kau berhenti, kau tak lupa untuk memulai kembali.

zona ini nyaman, tapi tidak untuk kita ! 

keadaan harus menjadikan aku dan ia menjadi dia yang harus menelan pahit.


       


Kamis, 27 Agustus 2020

MAKALAH NAPZA BESERTA PEMERIKSAAN LABORATORIUM NYA !!

Posted by Sahabat Siput at Agustus 27, 2020 0 comments

MAKALAH NAPZA

 

Politeknik Kesehatan Tanjung Karang - Wikipedia bahasa Indonesia,  ensiklopedia bebas

Disusun oleh :


DEBY RIZKIKA PUTRI

 

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLTEKKES TANJUNG KARANG

TAHUN 2016





BAB I

PENDAHULUAN


  1.1            Latar Belakang

            NAPZA merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, alkohol dan bahan adiktif lainnya. Menurut Rice (1999), napza secara umum dikategorikan dalam 6 jenis, narkotika, stimulan, depressants, hallucinogens,ganja dan inhalant. Opium dan derivatenya (hasil pengolahan dari ampasopium), yaitu morfin, heroin dan codeine. termasuk dalam jenis narkotika. Amphetamine termasuk jenis stimulan. Depressantsyang berfungsi sebagai obat penenang atau obat tidur antara lain adalahtransquilizer. Jenis hallucinogens memiliki beberapa contoh antara lain ekstasi dan LSD. Inhalant merupakan jenis napza yang dikonsumsi dengan cara dihirup, contohnya, cairan pembersih kutek, pelekat plastik, bensin, cairan pembersih, tiner dan zat-zat hidrokarbon lainnya yang menyebabkan keracunan bila dihirup secara berlebihan. Jenis-jenis napza yang paling banyak disalahgunakan adalah heroin, ganja, ekstasi, shabu-shabu danamphetamine(Yayasan Cinta Anak Bangsa-YCAB).

            Berbagai penjelasan tentang jenis-jenis napza oleh YCAB (sebuah yayasan yang memberi rehabilitasi pada para korban penyalahgunaan napza) adalah sebagai berikut. Heroin merupakan obat terlarang yang sangat keras dengan zat adiktif tinggi dan dapat berbentuk butiran, tepung atau cairan. Salah satu jenis heroin yang popular saat ini adalah putauw. Heroin menyebabkan ketergantungan dengan cepat bagi pengkonsumsinya, baik secara fisik maupun mental, sehingga usaha mengurangi pemakaiannya menimbulkan rasa sakit dan kejang-kejang bila konsumsi dihentikan. Ganja mengandung zat kimia yang dapat mempengaruhi perasaan, penglihatan dan pendengaran ketika dikonsumsi. Efek-efek yang ditimbulkan ganja yaitu: kehilangan konsentrasi, peningkatan denyut jantung, kehilangan keseimbangan dan koordinasi tubuh, rasa gelisah, panik, depresi,kebingungan atau halusinasi.

 

  1.2            Rumusan Masalah

1.     Jelaskan pengertian NAPZA?

2.     Apasajakah Metode yang digunakan dalam Pemeriksaan NAPZA?

3.     Bagaimana Teknik Sampling dalam Pemeriksaan NAPZA?

4.     Apasajakah Pemeriksaan Laboratorium untuk kasus NAPZA?

5.     Apasajakah terapi untuk seseorang yang ketergantungan obat?

 

  1.3            Tujuan

1.    Untuk mengetahui pengertian NAPZA

2.    Untuk mengetahui Metode apasaja yang digunakan dalam Pemeriksaan NAPZA

3.    Untuk mengetahui Bagaimana Teknik Sampling dalam Pemeriksaan NAPZA

4.    Untuk mengetahui Pemeriksaan Laboratorium untuk kasus NAPZA

5.    Untuk mengetahui terapi untuk seseorang yang ketergantungan obat

  

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

  2.1            Pengertian NAPZA

NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya, meliputi zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan (BNN, 2004).

NAPZA adalah zat yang memengaruhi struktur atau fungsi beberapa bagian tubuh orang yang mengonsumsinya. Manfaat maupun risiko penggunaan NAPZA bergantung pada seberapa banyak, seberapa sering, cara menggunakannya, dan bersamaan dengan obat atau NAPZA lain yang dikonsumsi (Kemenkes RI, 2010).

NAPZA merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, alkohol dan bahan adiktif lainnya. Menurut Rice (1999), napza secara umum dikategorikan dalam 6 jenis, narkotika, stimulan, depressants, hallucinogens,ganja dan inhalant. Opium dan derivatenya (hasil pengolahan dari ampasopium), yaitu morfin, heroin dan codeine. termasuk dalam jenis narkotika. Amphetamine termasuk jenis stimulan. Depressantsyang berfungsi sebagai obat penenang atau obat tidur antara lain adalahtransquilizer. Jenis hallucinogens memiliki beberapa contoh antara lain ekstasi dan LSD. Inhalant merupakan jenis napza yang dikonsumsi dengan cara dihirup, contohnya, cairan pembersih kutek, pelekat plastik, bensin, cairan pembersih, tiner dan zat-zat hidrokarbon lainnya yang menyebabkan keracunan bila dihirup secara berlebihan. Jenis-jenis napza yang paling banyak disalahgunakan adalah heroin, ganja, ekstasi, shabu-shabu danamphetamine(Yayasan Cinta Anak Bangsa-YCAB). Berbagai penjelasan tentang jenis-jenis napza oleh YCAB (sebuah yayasan yang memberi rehabilitasi pada para korban penyalahgunaan napza) adalah sebagai berikut. Heroin merupakan obat terlarang yang sangat keras dengan zat adiktif tinggi dan dapat berbentuk butiran, tepung atau cairan. Salah satu jenis heroin yang popular saat ini adalah putauw. Heroin menyebabkan ketergantungan dengan cepat bagi pengkonsumsinya, baik secara fisik maupun mental, sehingga usaha mengurangi pemakaiannya menimbulkan rasa sakit dan kejang-kejang bila konsumsi dihentikan. Ganja mengandung zat kimia yang dapat mempengaruhi perasaan, penglihatan dan pendengaran ketika dikonsumsi. Efek-efek yang ditimbulkan ganja yaitu: kehilangan konsentrasi, peningkatan denyut jantung, kehilangan keseimbangan dan koordinasi tubuh, rasa gelisah, panik, depresi,kebingungan atau halusinasi.

Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.

Ketergantungan adalah suatu keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau deberhentikan akan timbul gejala putus zat (withdrawl symtom). Oleh karena itu ia selalu berusaha memperoleh NAPZA yang dibutuhkannya dengan cara apapun, agar dapat melakukan kegiatannya sehari-hari secara normal. 

  2.2            Metode dalam Pemeriksaan NAPZA

Tes untuk mengecek kadar narkoba dalam tubuh dinamakan dengan tes toksikologi atau skrining toksikologi. Tes teksikologi dilakukan untuk mengecek adanya kandungan obat-obatan atau bahan kimia seperti narkoba dalam urin, darah, dan air liur.

Seperti yang Anda telah ketahui, obat-obatan seperti narkoba bisa masuk ke sistem tubuh dengan ditelan, dihirup, disuntikkan, atau diserap melalui kulit. Tes juga bisa dilakukan pada isi lambung serta keringat. Namun kedua terakhir amat jarang dilakukan.

Tes toksikologi dapat mengenali hingga 30 jenis obat-obatan berbeda dalam satu kali tes. Jenis obatnya pun tidak terbatas untuk golongan narkotika saja. Tes toksikologi juga dapat mendeteksi resdiu obat resmi untuk keperluan pengobatan medis, misalnya aspirin, vitamin, suplemen, bahkan juga dapat mendeteksi kandungan alkohol dalam darah.

Skrining toksikologi akan dilakukan untuk beberapa tujuan seperti berikut ini :

1.      Untuk keperluan penelitian, misalnya untuk mengetahui apakah kasus overdosis obat-obatan tertentu dapat menyebabkan gejala yang membahayakan nyawa, kehilangan kesadaran hingga perilaku yang aneh. Biasanya ini dilakukan dalam 4 hari setelah obat dimakan

2.      Untuk melihat penggunaan obat-obatan terlarang yang bisa meningkatkan kemampuan atlet, seperti steroid

3.      Untuk mengecek penggunaan narkoba di tempat kerja atau untuk proses rekrutmen. Biasanya tes ini akan dilakukan di tempat kerja seperti pengemudi bis, taksi hingga orang-orang yang bekerja di child care

4.      Untuk kepentingan rencana pengobatan/penyelamatan. Mirip dengan poin pertama, skirining obat dalam urin dan darah dapat dilakukan pada orang-orang yang mengalami overdosis obat (tak selalu overdosis obat terlarang; bisa saja overdosis paracetamol yang berpotensi merusak hati)

Secara umum pemeriksaan skrining merupakan pemeriksaan yang cepat, sensitif, tidak mahal dengan tingkat presisi dan akurasi yang masih dapat diterima, walaupun kurang spesifik dan dapat menyebabkan hasil positif palsu karena terjadinya reaksi silang dengan substansi lain dengan struktur kimia yang mirip.Pada pemeriksaan skrining, metode yang sering digunakan adalah immunoassay dengan prinsip pemeriksaan adalah reaksi antigen dan antibodi secara kompetisi. Pemeriksaan skrining dapat dilakukan diLuar laboratorium dengan metode onsite strip test maupun di dalam laboratorium dengan metode ELISA (enzyme linked immunosorbent assay). Pemeriksaan konfirmasi digunakan pada spesimen dengan hasil positif pada pemeriksaan skrinig. Pemeriksaan konfirmasi menggunakan metode yang sangat spesifik untuk menghindari terjadinya hasil positif palsu. Metoda konfirmasi yang sering digunakan adalah gas chromatography / mass spectrometry (GC/MS) atau liquid chromatography/ mass spectrometry (LC/MS) yang dapat mengidentifikasi jenis obat secara spesifik dan tidak dapat bereaksi silang dengan substansi lain. Kekurangan metode konfirmasi adalah waktu pengerjaannya yang lama, membutuhkan ketrampilan tinggi serta biaya pemeriksaan yang.

 

  2.3            Teknik Sampling dalam Pemeriksaan NAPZA

Berikut merupakan teknik dalam pemeriksaan NAPZA :

a.       Prosedur pengambilan sampel untuk mendeteksi narkoba dalam darah

Skrining narkoba dapat dilakukan dengan tes darah di rumah sakit atau klinik kesehatan, dengan cara yang sama seperti saat Anda ambil darah. Tidak ada persiapan khusus sebelum menjalani tes ini.Tenaga medis yang bertugas mengambil darah Anda akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

·         Melilitkan sabuk elastis di sekitar lengan bagian atas Anda untuk menghentikan aliran darah. Hal ini membuat pembuluh darah di bawah ikatan membesar sehingga memudahkan untuk menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh

·         Membersihkan bagian yang akan disuntikkan dengan alkohol

·         Menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah. Mungkin diperlukan lebih dari satu jarum.

·         Memasangkan tabung ke jarum suntik untuk diisi dengan darah

·         Melepaskan ikatan dari lengan Anda ketika pengambilan darah dirasa sudah cukup

·         Menempelkan kain kasa atau kapas pada bagian yang disuntik, setelah selesai disuntik

·         Memberi tekanan pada bagian tersebut dan kemudian memasang perban

 

b.      Prosedur pengambilan sampel untuk mendeteksi narkoba dalam urin

Skrining narkoba dapat dilakukan dengan tes urin di rumah sakit atau klinik kesehatan, dengan cara yang sama seperti saat Anda cek urin untuk penyakit tertentu. Tidak ada persiapan khusus sebelum menjalani tes ini. Tapi biasanya akan ada petugas berjenis kelamin sama dengan Anda yang akan mengawasi dan memastikan Anda tidak memasukkan sesuatu atau mengutak-atik sampel urin yang dapat mengubah hasil aslinya.Berikut ini prosedur menjalani tes urin untuk narkoba:

·         Cuci tangan Anda dan pastikan Anda sudah bersih ketika akan mengambil urin

·         Ambil wadah yang digunakan untuk meletakkan urin Anda. Jangan sentuh bagian dalam dari wadah dengan tangan Anda

·         Bersihkan alat kelamin Anda dengan tisu atau kain

·         Mulailah buang air kecil seperti biasa, tapi urin harus ditampung di wadah steril tersebut. Pastikan wadah terisi urin sekitar 90 mL

·         Setelah itu, pastikan sampel urin Anda tidak terkontaminasi oleh benda-benda lain seperti tisu toilet, feses, darah, atau rambut.

·         Biasanya, narkoba dalam urin atau air liur lebih mudah untuk dideteksi dibandingkan dengan narkoba yang ada di dalam darah.

 

c.       Prosedur pengambilan sampel untuk mendeteksi narkoba dalam rambut

Narkotika dalam urine dan darah memiliki keterbatasan dalam hal singkatnya antara waktu analisis di laboratorium dengan waktu pemakaian pengguna, Sampel urine akan terdeteksi setelah 24 jam setelah pemakaian oleh pengguna, darah selama 3 hari setelah pemakaian, dan rambut setelah 6 hari setelah pemakaian. Untuk pemeriksaan setelah satu bulan atau lebih pemakaian, sampel urin dan darah tidakmdapat mewakili dari sampel yang diambil, dalam hal ini rambut pengguna sangat membantu untuk pembuktian jenis narkotika yang dikonsumsi. Narkotika tersebut dapat terdeteksi beberapa bulan setelah konsumsi terakhir, hal ini disebabkan karena senyawa tersebut masuk ke akar rambut melalui kapiler dan akan tertanam di batang rambut. Hal ini terjadi dengan penambahan panjang 0,9 –1,2 cm per bulan. Oleh karena itu, rambut dapat digunakan sebagai kalender dari kegiatan masa lalu dalam hal obat –obatan terlarang.

Teknik yang yang telah dikembangkan dalam menganalisis narkotika dari rambut pengguna adalah teknik kromatografi dengan menggunakan Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GCMS), Liquid Chromatography Mass Spectroscopy (LCMS) dan Radioimmunoassay (RIA) test.

Preparasi dan ekstraksi rambut pengguna Methamphetamine

·         Masing-masing rambut dikumpulkan. Sampel dibersihkan dari kotoran selanjutnya disimpan mengunakan aluminium foil. Rambut yang dikumpulkan adalah rambut pengguna sebanyak 10 orang setelah 14 hari menggunakan Sabu-sabu.

·         Sebanyak 40 mg ditimbang, dipotong menjadi potongan kecil (1-2 mm), dan dicuci berturut turut dengan metanol kemudian dikeringkan di udara terbuka.

·         Ke dalam sampel ditambahkan 2.5 ml campuran Metanol –etil asetat (9:1), dicampur dengan sonikasi selama 5 menit (pH 9) dengan pemanasan 500C, kemudian ditambahkan klofororm dan metanol ( 1:1), disonikasi selama 5 menit pada 500C dalam bak sonikasi. Derivatisasi dilakukan menggunakan MSTFA (dengan 1% TMIS) selama 5 menit. Larutan dicukupkan kembali dengan metanol sampai 10 ml.

·         Kemudian didinginkan pada temperatur ruang, diidentifikasi dengan marquist test dan Porta Drug Test Kit.

·         Sebanyak 1µl sampel diambil dan diinjeksikan ke GCMS. Kemudian dilakukan interpretasi data,  jika pada data hasil marquit test berwarna ungu dan porta drug tes kit berwarna biru menunjukan hasil positif.

 

  2.4            Pemeriksaan Laboratorium untuk kasus NAPZA

Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan pada pengguna narkoba. Berikut penjelasannya.

a.       Tes urin

Dapat dilakukan tes urin pada seseorang untuk mengetahui apakah dia pemakai atau bukan. Mengapa dilakukan tes urin? Karena urin mengandung kadar metabolit dalam jumlah tinggi dan pengambilan sampel mudah dan tidak perlu menyakiti pasien.

 

TEST STRIP/STICK

·         Biarkan sampel dan reagen dalam suhu ruangan.

·         Reagen dibuka sesaat sebelum dikerjakan

·         Celupkan tes strip ke dalam urin sample. Jangan melebihi tanda batas maksimal pada strip.

·         Baca hasil 3-5 menit pertama dan 3-5 menit kedua

 

TEST CARD

·         Biarkan sampel dan reagen dalam suhu ruangan.

·         Reagen dibuka sesaat sebelum dikerjakan

·         Teteskan 3-5 tetes urin sample pada zona sample

·         Baca hasil 3-5 menit pertama dan 3-5 menit kedua


b.      Tes darah

Selain dilakukan pemeriksaan urin, dapat dilakukan tes darah. Pada pengguna narkoba, akan didapat hasil SGOT dan SGPT yang meningkat karena biasanya pemakaina narkoba dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya hepatomegali.

c.       Tes menggunakan sampel rambut

Cara seperti ini dinilai lebih mantap ketimbang tes urin untuk memastikan seseorang pecandu atau tidak. Ada beberapa kelebihan dari analisis rambut bila dibandingkan dengan tes urin. Salah satunya adalah narkoba dan metabolisme narkoba tetap akan berada dalam rambut secara abadi dan mengikuti pertumbuhan rambut yang berlangsung sekitar 1 inchi per 60 hari. Sedangkan, kandungan narkoba dalam urin segera berkurang dan menghilang dalam waktu singkat.

 

 

  2.5            Faktor yang menyebabkan obat bertahan dalam tubuh

Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan berapa lama obat-obatan seperti narkoba akan bertahan dalam sistem tubuh Anda :

1.      Tipe tes yang dilakukan

2.      Besar dosis narkoba yang dikonsumsi

3.      Toleransi tubuh terhadap narkoba

4.      Metabolisme tubuh

5.      Adanya kondisi medis tertentu

Berikut ini adalah berapa lama akan bertahan obat-obatan seperti narkoba dalam urin dan darah. Perlu ditekankan, bahwa informasi yang diberikan di sini bersifat pengetahuan dan tidak bermaksud untuk mengelabui pihak-pihak yang akan melakukan skrining penyalahgunaan narkoba :

  1. 1.      Alkohol akan bertahan 3-5 hari dalam urin dan 10-12 jam dalam darah
  2. 2.      Amfetamin akan bertahan 1-3 hari dalam urin dan 12 jam dalam darah
  3. 3.      Barbiturat akan bertahan 2-4 hari dalam urin dan 1-2 hari dalam darah
  4. 4.      Benzodiazepin akan bertahan 3-6 minggu dalam urin dan 2-3 hari dalam darah
  5. 5.      Ganja akan bertahan 7-30 hari dalam urin dan 5 hari-2 minggu dalam darah
  6. 6.      Kokain akan bertahan 3-4 hari dalam urin dan 1-2 hari dalam darah
  7. 7.      Kodein akan bertahan 1 hari dalam urin dan 12 jam dalam darah
  8. 8.      Heroin akan bertahan 3-4 hari dalam urin dan 12 jam dalam darah
  9. 9.      LSD akan bertahan 1-3 hari dalam urin dan 2-3 jam dalam darah
  10. 10.  Ekstasi atau MDMA akan bertahan 3-4 hari dalam urin dan 1-2 hari dalam darah
  11. 11.  Metafetamin akan bertahan 3-6 hari dalam urin dan 2-3 hari dalam darah
  12. 12.  Metadon akan bertahan 3-4 hari dalam urin dan 24 hingga 36 jam dalam darah
  13. 13.  Morfin akan bertahan 2-3 hari dalam urin dan 6-8 jam dalam darah

Jenis tes yang paling akurat untuk mendeteksi residu narkoba yang tertinggal dalam tubuh sebenarnya adalah lewat analisa rambut. Analisa rambut dapat membeberkan detil riwayat penggunaan alkohol, amfetamin, heroin, ganja, sampai morfin dalam 90 hari terakhir.

 

  2.6            Terapi ketergantungan obat

a.       Rehabilitasi

·         Model Terapi Moral

Model ini sangat umum dikenal oleh masyarakat serta biasanya dilakukan dengan pendekatan agama/moral yang menekankan tentang dosa dan kelemahan individu. Model terapi seperti ini sangat tepat diterapkan pada lingkungan masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai keagamaan dan moralitas di tempat asalnya, karena model ini berjalan bersamaan dengan konsep baik dan buruk yang diajarkan oleh agama. Maka tidak mengherankan apabila model terapi moral inilah yang menjadi landasan utama pembenaran kekuatan hukum untuk berperang melawan penyalahgunaan narkoba.

·         Model Terapi Sosial

Model ini memakai konsep dari program terapi komunitas, dimana adiksi terhadap obat-obatan dipandang sebagai fenomena penyimpangan sosial (social disorder). Tujuan dari model terapi ini adalah mengarahkan perilaku yang menyimpang tersebut ke arah perilaku sosial yang lebih layak. Hal ini didasarkan atas kesadaran bahwa kebanyakan pecandu narkoba hampir selalu terlibat dalam tindakan a-sosial termasuk tindakan kriminal. Kelebihan dari model ini adalah perhatiannya kepada perilaku adiksi pecandu narkoba yang bersangkutan, bukan pada obat-obatan yang disalahgunakan. Prakreknya dapat dilakukan melalui ceramah, seminar, dan terutama terapi berkelompok (encounter group). Tujuannya tidak lain adalah melatih pertanggung-jawaban sosial setiap individu, sehingga kesalahan yang diperbuat satu orang menjadi tanggung-jawab bersama-sama. Inilah yang menjadi keunikan dari model terapi sosial, yaitu memfungsikan komunitas sedemikian rupa sebagai agen perubahan (agent of change).

·         Model Terapi Medis

Model ini berakar dari beberapa konsep dalam teori fisiologis atau metabolisme, yang memandang perilaku adiksi obat sebagai sesuatu yang terjadi karena faktor etiologis atau keturunan. Ada dua macam model terapi yang berdasarkan pada konsep ini.

Pertama, yaitu konsep menyembuhkan kecanduan obat dengan menggunakan obat lain. Contohnya adalah model terapi metadon untuk pecandu opiat. Terapi ini didasarkan pada sebuah teori dari Dole dan Nyswander yang menyatakan bahwa kecanduan opiat adalah hasil dari defisiensi metabolik, sehingga harus diluruskan dengan memberikan metadon.

Kedua, yaitu konsep menyembuhkan kecanduan obat dengan cara memandang adiksi obat sebagai suatu penyakit. Dari pendekatan teori biologis ini lahirlah konsep "disease" yang apabila diterjemahkan artinya adalah "penyakit", atau bisa juga diartikan sebagai rasa tidak nyaman. Terapi untuk konsep "penyakit" ini sangat berbeda dengan terapi yang melihat perilaku adiksi sebagai penyimpangan sosial. Dalam terapi ini seorang pecandu dianggap sebagai pasien, dimana mereka akan dibina dan diawasi secara ketat oleh tim dokter. Kelemahan dari terapi ini adalah sifatnya yang "keras", dimana pasien direhabilitasi dengan konsep alergi. Karena pasien mempunyai alergi terhadap narkoba, maka mereka tidak boleh mengkonsumsinya seumur hidup.

Menyadari keterbatasan ini, maka konsep adiksi sebagai penyakit sangat mementingkan perkumpulan (fellowship) dari mereka yang mempunyai penyakit kecanduan narkoba untuk menjadi pendukung satu sama lain.

·         Model Terapi Psikologis

Model ini diadaptasi dari teori psikologis Mc Lellin, dkk yang menyebutkan bahwa perilaku adiksi obat adalah buah dari emosi yang tidak berfungsi selayaknya karena terjadi konflik, sehingga pecandu memakai obat pilihannya untuk meringankan atau melepaskan beban psikologis itu. Model terapi ini mementingkan penyembuhan emosional dari pecandu narkoba yang bersangkutan, dimana jika emosinya dapat dikendalikan maka mereka tidak akan mempunyai masalah lagi dengan obat-obatan. Jenis dari terapi model psikologis ini biasanya banyak dilakukan pada konseling pribadi, baik dalam pusat rehabilitasi maupun dalam terapi pribadi.

·         Model Terapi Budaya

Model ini menyatakan bahwa perilaku adiksi obat adalah hasil sosialiasi seumur hidup dalam lingkungan sosial atau kebudayaan tertentu. Dalam hal ini, keluarga seperti juga lingkungan dapat dikategorikan sebagai "lingkungan sosial dan kebudayaan tertentu".

Dasar pemikirannya adalah, bahwa praktek penyalahgunaan narkoba oleh anggota keluarga tertentu adalah hasil akumulasi dari semua permasalahan yang terjadi dalam keluarga yang bersangkutan. Sehingga model ini banyak menekankan pada proses terapi untuk kalangan anggota keluarga dari para pecandu narkoba tersebut.

 

b.      Refresif

Berbentuk tindakan hukumsecara tegas. Terutama terhadap setiap pelaku penyalahgunaan narkoba wajib dilaporkan ke aparat penegak hukum.

 

BAB III

PENUTUP

 

  3.1            Kesimpulan

           Dapat kita simpulkan bahwa NAPZA merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika,         alkohol dan bahan adiktif lainnya. NAPZA secara umum dikategorikan dalam 6 jenis, narkotika, stimulan, depressants, hallucinogens,ganja dan inhalant. Tes untuk mengecek kadar narkoba dalam tubuh dinamakan dengan tes toksikologi atau skrining toksikologi. Tes toksikologi dilakukan untuk mengecek adanya kandungan obat-obatan atau bahan kimia seperti narkoba dalam urin, darah, dan air liur

  3.2            Saran

Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan membaca dan mempelajari isi makalah ini, diharapkan pengetahuan pembaca tentang radang dapat bertambah, serta mengerti tentang akibat dan pengaruh yang disebabkan oleh radang itu sendiri. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna  dan masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran  yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulisan yang akan datang.

 

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/38489521/PEMERIKSAAN-LABORATORIUM-NARKOBA

http://www.academia.edu/27613188/Pemeriksaan_laboratorium_NAPZA&hl=id-ID

http://wakeriko.blogspot.com/2011/11/napza.html?m%3D1&hl=id-ID

https://www.researchgate.net/publication/328274870_Analisis_Cepat_Methamphetamin_pada_Rambut_Pengguna_Sabu_Sabu_Menggunakan_Gas_Kromatografi_Spekstroskopi_Massa

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Pemeriksaan-Laboratorium-Patologi-Klinik-Narkoba.pdf

 


 

SAHABAT SIPUT Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea