UA-115008529-1

Rabu, 04 Januari 2023

UJI KEASAMAAN, LEMAK DAN ENZIM SCHORDINGER PADA SUSU (SUSU KEDELAI , SUSU SAPI DAN ASI)

Posted by Sahabat Siput at Januari 04, 2023

Uji Keasaman pada Susu

Tujuan :

Untuk mengetahui suasana/pH pada susu.

     Prinsip :

                      air susu memiliki PH berkisar antara 4,8 sampai 8,3

 Dasar Teori :

Susu mengandung kadar tinggi oleat dan relative mengandung sedikit asam-asam lemak pantai pendek. Protein yang terdapat didalamnya sebagian besar terdiri dari cosecinogen dan sejumlah kecil lactoalbumin dan lactoglobumin. Susu yang segar dan dihasilkan oleh sapi yang sehat adalah steril dan mempunyai pH antara 6,6-6,9. Apabila didiamkan maka kuman-kuman pengasam susu akan berkembangbiak menghasilkan asam dan pH turun.

Alat dan Bahan :

·         Alat :

1.      Tabung Reaksi

2.      Pipet Tetes

3.      Kertas Lakmus

·         Bahan :

1.      ASI

2.      Susu Sapi

3.      Susu Kedelai

 

Cara Kerja :

1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2.      Dipipet 3ml sampel masukkan kedalam tabung reaksi

3.      Diberi kertas lakmus biru kedalam masing-masing sampel

4.      Diamati perubahan yang terjad

Hasil Pengamatan :

          

  

Kesimpulan :                                                                                                                                 Berdasarkan hsil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan warna merah pada kertas lakmus biru yaitu antara pH 3-5.

 

UJI LEMAK PADA SUSU (EKSTRAKSI SUSU)

Tujuan : mampu mengetahui dan membuktikan adanya lemak pada susu

Dasar Teori :

Lemak susu mempunyai nilai gizi yang tinggi karena jumlah kalori yang dikandungnya, vitamin-vitamin dan asam-asam lemak esensial. Lemak susu menentukan rasa, bau dan tekstur air susu.

Emulsi lemak yaitu globula pada susu dikelilingi globula yang mengandung glikoprotein, lipid polar, sterol dan beberapa enzim termasuk xanthine oksida. Sayangnya akibat dengan adanya membrane tersebut maka struktur dapat dengan mudah rusak pada saat ada tekanan dan pendinginan

Kualitas mikrobial dalam susu segar sangat penting bagi penilaian dan produksi produk susu yang berkualitas. Susu dapat disebut telah rusak apabila terdapat gangguan dalam tekstur, warna, bau dan rasa pada kondisi dimana susu tersebut sudah tidak patut lagi dikonsumsi oleh manusia. Kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme dalam makanan sering melibatkan degradasi dari zat zat nutrisi seperti protein, karbohidrat dan lemak, baik oleh mikroorganisme itu sendiri maupun enzim yang diproduksinya. Air susu mengandung tiga komponen karakteristik yaitu: laktosa, kasein, dan lemak susu. Disamping mengandung bahan-bahan lainnya misalnya air, mineral, vitamin, dan lainnya. Banyaknya tiap-tiap bahan didalam air susu berbeda-beda tergantung spesies hewan; komposisi dipengaruhi oleh banyak sekali faktor genetic dan lingkungan

Prinsip : ekstraksi lemak adalah proses memisahkan lemak dari air susu.adanya lemak yang terikat   dengan protein ,adanya NaOH akan merusak protein sehingga kloroform dapat berikatan dengan lemak.

Alat dan Bahan :

·         Alat :

1.      Tabung reaksi

2.      Rak tabung reaksi

3.      Pipet tetes

·         Bahan :

1.      Sampel (susu sapi,susu kedelai dan susu sapi)

2.      Kloroform

3.      NaOH 2N

Cara Kerja :

1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2.      Dipipet 2 ml sampel kedalam tabung reaksi 1 dan 2

3.      Ditambahkan 2 ml kloroform pada kedua tabung

4.      Ditambahkan 2 tetes NaOH pada tabung 2

5.      Tabung 1 dan tabung 2 dihomogenkan

6.      Diamati dan catat perubahan yang terjadi

 

Hasil Pengamatan :

 

  

 

Kesimpulan  :

Butir butir lemak dalam air susu dilindungi oleh selaput protein. Oleh karena itu sukar  diekstraksi dengan kloroform ,protein ini merupakan crauslifier yang baik dengan demikian terbentuk colloid yang stabil.Penambahan NaOH menyebabkan rusaknya selaput dan dengan demikian butir-butir lemak nya mudah larut dalam chloroform ,sisanya susu lebih menerawang.

Berdasarkan percobaan yang dilakukan ,dapat disimpulkan :

1.      Ekstraksi Susu

·         Susu sapi : -tidak adanya lapisan yang terpisah

      -  Adanya lapisan yang terpisah

·         Susu kedelai : - tidak adanya lapisan terpisah

 -adanya lapisan yang terpisah

·         Susu asi :- tidak adanya lapisan terpisah

·         Adanya lapisan terpisah

 

 

Menunjukan enzim schordinger pada susu

Tujuan : dapat mengidentifikasi adanya enzim schodinger pada susu

Prinsip :

·         Pada sampel yang tidak dipanaskan ,penambahan metilen biru dapat diikat karena masih terdapat enzim,sehingga sampel menjadi tidak berwarna

·         Pada sampel yang dipanaskan ,penambahan metilen blue tidak akan diikat karena tidak adanya enzim atau enzim rusak akibat pemanasan ,sehingga sampe tetap berwarna

Dasar Teori :

Uji metilen biru dapat memberikan gambaran perkiraan jumlah bakteri yang terdapat dalam susu. Pada uji ini akan ditambahkan sejumlah zat yang biru ke dalam susu, kemudian diamati waktu yang dibutuhkan oleh bakteri dalam susu tersebut untuk melakukan aktifitas yang dapat mengakibatkan perubahan warna zat tersebut. Semakin tinggi jumlah bakteri dalam susu tersebut, semakin cepat terjadinya perubahan warna zat tersebut. Uji metilen biru didasarkan pada kemampuan bakteri dalam susu untuk tumbuh dan menggunakan oksigen terlarut, sehingga menyebabkan perubahan penurunan kegiatan oksidasi-reduksi dari campuran tersebut. Maka akibatnya metilen biru yang ditambahkan akan tereduksi menjadi putih metilen. Selain itu bekerja pula enzim yang disebut Schardinger enzyme (Suwito, 2010).

 

Alat dan Bahan:

·         Alat:

1.      Tabung reaksi

2.      Rak tabung

3.      Pipet tetes

4.      Hot plate

5.      Beaker glass

 

·         Bahan :

1.      Sampel ( susu sapi,ASI,susu kedelai)

2.      Metilen blue

3.      Formalin

Cara Kerja :

1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2.      Diisi tabung 1: 3 ml sampel yang belum dipanaskan

3.      Diisi tabung 2 : 3 ml sampel yang sudah dipanaskan

4.      Ditambahkan 1 tetes metilen blue kedalam kedua tabung

5.      Ditambakan 1 ml formalin pada kedua tabung

6.      Dipanaskan pada hot plate pada susu 40° C

7.      Diamati dan catat perubahan yang terjadi

 

Hasil pengamatan :

    


Kesimpulan :

·         Susu sapi : pada yang larutan belum dipanaskan memberikan warna biru yang lebih tua dan pada sampel yang dipanaskan memberikan warna lebih biru muda

·         Susu kedelai : pada larutan yang belum dipanaskan warna lebih biru muda dan pada sampel yang dipanaskan berwarna biru tua

·         Susu ASI :  pada larutan yang belum dipanaskan warna lebih biru muda dan larutan berwarna biru tua



0 comments:

Posting Komentar

 

SAHABAT SIPUT Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea