Uji Keasaman pada Susu
Tujuan :
Untuk mengetahui suasana/pH pada susu.
Prinsip :
air
susu memiliki PH berkisar antara 4,8 sampai 8,3
Dasar
Teori :
Susu mengandung kadar tinggi oleat dan relative
mengandung sedikit asam-asam lemak pantai pendek. Protein yang terdapat
didalamnya sebagian besar terdiri dari cosecinogen dan sejumlah kecil
lactoalbumin dan lactoglobumin. Susu yang segar dan dihasilkan oleh sapi yang
sehat adalah steril dan mempunyai pH antara 6,6-6,9. Apabila didiamkan maka kuman-kuman
pengasam susu akan berkembangbiak menghasilkan asam dan pH turun.
Alat dan Bahan :
·
Alat
:
1.
Tabung
Reaksi
2.
Pipet
Tetes
3.
Kertas
Lakmus
·
Bahan
:
1.
ASI
2.
Susu
Sapi
3.
Susu
Kedelai
Cara
Kerja :
1.
Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2.
Dipipet
3ml sampel masukkan kedalam tabung reaksi
3.
Diberi
kertas lakmus biru kedalam masing-masing sampel
4.
Diamati
perubahan yang terjad
Hasil Pengamatan :
Kesimpulan : Berdasarkan hsil praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan warna merah pada kertas lakmus biru yaitu antara pH 3-5.
UJI LEMAK PADA SUSU
(EKSTRAKSI SUSU)
Tujuan : mampu mengetahui
dan membuktikan adanya lemak pada susu
Dasar Teori :
Lemak susu mempunyai nilai gizi yang tinggi karena
jumlah kalori yang dikandungnya, vitamin-vitamin dan asam-asam lemak esensial.
Lemak susu menentukan rasa, bau dan tekstur air susu.
Emulsi lemak yaitu globula pada susu dikelilingi
globula yang mengandung glikoprotein, lipid polar, sterol dan beberapa enzim
termasuk xanthine oksida. Sayangnya akibat dengan adanya membrane tersebut maka
struktur dapat dengan mudah rusak pada saat ada tekanan dan pendinginan
Kualitas mikrobial dalam susu segar sangat penting
bagi penilaian dan produksi produk susu yang berkualitas. Susu dapat disebut
telah rusak apabila terdapat gangguan dalam tekstur, warna, bau dan rasa pada
kondisi dimana susu tersebut sudah tidak patut lagi dikonsumsi oleh manusia.
Kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme dalam makanan sering melibatkan
degradasi dari zat zat nutrisi seperti protein, karbohidrat dan lemak, baik
oleh mikroorganisme itu sendiri maupun enzim yang diproduksinya. Air susu
mengandung tiga komponen karakteristik yaitu: laktosa, kasein, dan lemak susu.
Disamping mengandung bahan-bahan lainnya misalnya air, mineral, vitamin, dan
lainnya. Banyaknya tiap-tiap bahan didalam air susu berbeda-beda tergantung
spesies hewan; komposisi dipengaruhi oleh banyak sekali faktor genetic dan
lingkungan
Prinsip : ekstraksi lemak
adalah proses memisahkan lemak dari air susu.adanya lemak yang terikat dengan protein ,adanya NaOH akan merusak
protein sehingga kloroform dapat berikatan dengan lemak.
Alat dan Bahan :
·
Alat
:
1.
Tabung
reaksi
2.
Rak
tabung reaksi
3.
Pipet
tetes
·
Bahan
:
1.
Sampel
(susu sapi,susu kedelai dan susu sapi)
2.
Kloroform
3.
NaOH
2N
Cara Kerja :
1.
Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2.
Dipipet
2 ml sampel kedalam tabung reaksi 1 dan 2
3.
Ditambahkan
2 ml kloroform pada kedua tabung
4.
Ditambahkan
2 tetes NaOH pada tabung 2
5.
Tabung
1 dan tabung 2 dihomogenkan
6.
Diamati
dan catat perubahan yang terjadi
Hasil Pengamatan :
Kesimpulan :
Butir
butir lemak dalam air susu dilindungi oleh selaput protein. Oleh karena itu
sukar diekstraksi dengan kloroform
,protein ini merupakan crauslifier yang baik dengan demikian terbentuk colloid
yang stabil.Penambahan NaOH menyebabkan rusaknya selaput dan dengan demikian
butir-butir lemak nya mudah larut dalam chloroform ,sisanya susu lebih
menerawang.
Berdasarkan
percobaan yang dilakukan ,dapat disimpulkan :
1.
Ekstraksi
Susu
·
Susu
sapi : -tidak adanya lapisan yang terpisah
-
Adanya lapisan yang terpisah
·
Susu
kedelai : - tidak adanya lapisan terpisah
-adanya lapisan yang terpisah
·
Susu
asi :- tidak adanya lapisan terpisah
·
Adanya
lapisan terpisah
Menunjukan enzim schordinger
pada susu
Tujuan
: dapat mengidentifikasi adanya enzim schodinger pada susu
Prinsip :
·
Pada
sampel yang tidak dipanaskan ,penambahan metilen biru dapat diikat karena masih
terdapat enzim,sehingga sampel menjadi tidak berwarna
·
Pada
sampel yang dipanaskan ,penambahan metilen blue tidak akan diikat karena tidak
adanya enzim atau enzim rusak akibat pemanasan ,sehingga sampe tetap berwarna
Dasar Teori :
Uji
metilen biru dapat memberikan gambaran perkiraan jumlah bakteri yang terdapat
dalam susu. Pada uji ini akan ditambahkan sejumlah zat yang biru ke dalam susu,
kemudian diamati waktu yang dibutuhkan oleh bakteri dalam susu tersebut untuk
melakukan aktifitas yang dapat mengakibatkan perubahan warna zat tersebut.
Semakin tinggi jumlah bakteri dalam susu tersebut, semakin cepat terjadinya
perubahan warna zat tersebut. Uji metilen biru didasarkan pada kemampuan
bakteri dalam susu untuk tumbuh dan menggunakan oksigen terlarut, sehingga
menyebabkan perubahan penurunan kegiatan oksidasi-reduksi dari campuran
tersebut. Maka akibatnya metilen biru yang ditambahkan akan tereduksi menjadi
putih metilen. Selain itu bekerja pula enzim yang disebut Schardinger
enzyme (Suwito, 2010).
Alat dan Bahan:
·
Alat:
1.
Tabung
reaksi
2.
Rak
tabung
3.
Pipet
tetes
4.
Hot
plate
5.
Beaker
glass
·
Bahan
:
1.
Sampel
( susu sapi,ASI,susu kedelai)
2.
Metilen
blue
3.
Formalin
Cara Kerja :
1.
Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2.
Diisi
tabung 1: 3 ml sampel yang belum dipanaskan
3.
Diisi
tabung 2 : 3 ml sampel yang sudah dipanaskan
4.
Ditambahkan
1 tetes metilen blue kedalam kedua tabung
5.
Ditambakan
1 ml formalin pada kedua tabung
6.
Dipanaskan
pada hot plate pada susu 40° C
7.
Diamati
dan catat perubahan yang terjadi
Hasil
pengamatan :
Kesimpulan :
·
Susu
sapi : pada yang larutan belum dipanaskan memberikan warna biru yang lebih tua
dan pada sampel yang dipanaskan memberikan warna lebih biru muda
· Susu kedelai : pada larutan yang belum dipanaskan warna lebih biru muda dan pada sampel yang dipanaskan berwarna biru tua
·
Susu
ASI : pada larutan yang belum dipanaskan
warna lebih biru muda dan larutan berwarna biru tua
0 comments:
Posting Komentar