MAKALAH KIMIA KLINIK II
“METABOLISME PROTEIN”
“METABOLISME PROTEIN”
Dosen
Pengampu : Mimi Sugiarti, S.Pd., M.Kes.
Disusun Oleh :
Deby Rizkika Putri
1 6 1 3 3 5 3 0 13
PROGRAM
STUDI DIPLOMA IV
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang
Maha Esa atas segala rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Penyakit dengan Kelainan
Metabolisme Karbohidrat”
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Bandar Lampung, 20 Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................
ii
DAFTAR ISI .......................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................... 1
1.3 Tujuan ....................... 2
1.1 Latar Belakang ....................... 1
1.2 Rumusan Masalah ....................... 1
1.3 Tujuan ....................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Protein ....................... 3
2.2 Struktur Protein ....................... 3
2.3 Klasifikasi Protein ....................... 4
2.4 Fungsi Protein ....................... 7
2.5 Proses Metabolisme Protein dalam Tubuh ....................... 8
2.1 Pengertian Protein ....................... 3
2.2 Struktur Protein ....................... 3
2.3 Klasifikasi Protein ....................... 4
2.4 Fungsi Protein ....................... 7
2.5 Proses Metabolisme Protein dalam Tubuh ....................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................
12
3.2 Saran .......................
12
DAFTAR PUSTAKA .......................
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Protein (protos yang
berarti ”paling utama”) adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Peptida dan protein merupakan
polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus amino
dan gugus karboksil. Jika
bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai
polipeptida. Proetin banyak terkandung di dalam makanan yang sering dikonsumsi
oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain sebagainya. Secara umum,
sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani.
Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya,
karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai
nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Maka, penting bagi kita untuk mengetahui tentang
protein dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Protein merupakan salah satu dari
biomolekul raksasa selain polisakarida, lipid dan polinukleotida yang merupakan
penyusun utama makhluk hidup. Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein itu sendiri mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitroge dan kadang kala sulfur serta fosfor.Protein dirumuskan oleh Jons Jakob
Berzelius pada tahun 1938.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang
akan dibahas pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian dari protein?
2.
Apa saja struktur protein
3.
Apa saja klasifikasi protein?
4.
Apa saja fungsi protein?
5.
Bagaimana metabolisme karbohidrat di dalam
tubuh ?
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin
dicapai pada penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui apa pengertian dari protein
2.
Untuk mengetahui struktur protein
3.
Untuk mengetahui klasifikasi protein
4.
Untuk mngetahui fungsi protein
5.
Untuk mengetahui bagaimana metabolisme protein
di dalam tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks
berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer – monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun)
sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam
amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul
raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun
utama makhluk hidup.
2.2 Struktur Protein
Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur
primer, struktur sekunder, struktur tersier dan struktur kuartener.
1.
Struktur primer
Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk
rantai polipeptida. Struktur primer protein merupakan urutan asam amino
penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida).
2. Struktur
sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan
berulang dari rangka protein. Dua pola
terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet. Struktur sekunder protein adalah
struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein
yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
3. Struktur
tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan
dari rantai polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu.Sebagai
contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler. Struktur
tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder.
Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.
4. Struktur
kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai
polipeptida. Struktur kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda
dipak bersama-sama membentuk struktur protein.
2.3 Klasifikasi Protein
1. Berdasarkan Fungsi Biologisnya
a) Protein Enzim
Golongan protein ini berperan pada biokatalisator dan pada umumnya mempunyai bentuk globular. Protein enzim
ini mempunyai sifat yang
khas, karena hanya bekerja pada substrat tertentu.
Yang termasuk golongan ini antara lain:
(1) Peroksidase yang mengkatalase peruraian hidrogen
peroksida.
(2) Pepsin yang mengkatalisa pemutusan ikatan peptida.
(3) Polinukleotidase yang mengkatalisa hidrolisa
polinukleotida.
b) Protein Pengangkut
Protein pengangkut
mempunyai
kemampuan
membawa ion atau molekul
tertentu dari satu organ ke organ lain
melalui aliran darah.
Yang termasuk golongan ini antara lain:
(1) Hemoglobin pengangkut oksigen.
(2) Lipoprotein pengangkut lipid.
c) Protein Struktural
Peranan protein struktural adalah sebagai pembentuk struktural
sel jaringan dan memberi kekuatan pada jaringan.
Yang termasuk golongan ini adalah elastin, fibrin, dan keratin.
d) Protein Hormon
Adalah hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin membantu mengatur aktifitas metabolisme didalam tubuh.
e) Protein Pelindung
Protein pada
umumnya terdapat pada
darah, melindungi organisme
dengan cara
melawan
serangan zat
asing yang masuk dalam tubuh.
f) Protein Kontraktil
Golongan ini berperan dalam
proses gerak,
memberi
kemampuan pada sel
untuk berkontraksi atau
mengubah bentuk. Yang termasuk golongan ini adalah miosin dan aktin.
g) Protein Cadangan
Protein cadangan atau
protein simpanan adalah
protein yang disimpan dan dicadangan untuk beberapa proses metabolisme.
2. Berdasarkan Struktur Susunan Molekul
a) Protein Fibriler/Skleroprotein
Protein ini berbentuk serabut, tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik
larutan garam, asam, basa, ataupun alkohol. Berat molekulnya
yang besar belum
dapat ditentukan dengan
pasti dan sukar dimurnikan. Susunan molekulnya terdiri dari rantai molekul yang panjang sejajar dengan rantai utama, tidak membentuk kristal dan
bila
rantai ditarik memanjang, dapat kembali pada keadaan semula. Kegunaan protein ini
terutama hanya untuk membentuk struktur bahan dan
jaringan. Contoh protein fibriler adalah kolagen yang terdapat pada tulang
rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.
b) Protein Globuler/Sferoprotein
Protein ini berbentuk bola, banyak terdapat pada bahan pangan seperti susu, telur, dan daging. Protein ini larut dalam larutan garam dan
asam encer, juga lebih mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam, dan
basa jika dibandingkan dengan protein fibriler. Protein ini
mudah terdenaurasi,
yaitu
susunan molekulnya berubah
yang diikuti
dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya seperti yang dialami oleh enzim dan hormone.
3. Berdasarkan Komponen Penyusunan
a) Protein Sederhana
Protein sederhana tersusun oleh asam amino saja, oleh karena itu pada hidrolisisnya hanya diperoleh asam-asam amino penyusunnya saja. Contoh protein ini
antara lain, albumin, globulin, histon, dan prolamin.
b) Protein Majemuk
Protein ini tersusun oleh protein sederhana dan zat lain yang bukan protein. Zat lain yang bukan protein disebut radikal
protestik. Yang termasuk dalam protein ini adalah:
(1) Phosprotein dengan radikal prostetik asam phostat.
(2) Nukleoprotein dengan radikal prostetik asam nukleat.
(3) Mukoprotein dengan radikal prostetik karbohidrat.
4. Berdasarkan Asam Amino Penyusunnya
a) Protein yang tersusun oleh asam amino esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang
dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh tidak
dapat mensintesanya sendiri sehingga harus didapat atau
diperoleh dari protein
makanan. Ada
10 jenis asam esensial yaitu
isoleusin (ile), leusin (leu), lisin (lys),
metionin (met), sistein (cys),
valin (val), triptifan (tryp), tirosina (tyr), fenilalanina (phe), dan treonina (tre).
b) Protein yang tersusun oleh asam amino non esensial
Asam amino non
esensial adalah asam amino yang bibutuhkan
oleh tubuh dan
tubuh dapat mensintesa sendiri melalui reaksi aminasi
reduktif asam keton atau melaui
transaminasi.
Yang termasuk
dalam protein ini adalah alanin, aspartat,
glutamat, glutamine.
5. Berdasarkan Sumbernya
a) Protein Hewani
Yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dari hewan,
seperti protein daging, ikan, ayam, telur, dan susu.
b) Protein Nabati
Yaitu protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan,
seperti protein jagung, kacang
panjang, gandum, kedelai, dan sayuran.
6.
Berdasarkan tingkat degradasi
a) Protein alami adalah
protein
dalam keadaan seperti
protein
dalam sel.
b) Turunan protein yang merupakan hasil degradasi protein pada tingkat permulaan denaturasi.
Dapat dibedakan sebagai protein turunan primer (protean, metaprotein) dan protein turunan sekunder (proteosa, pepton, dan peptida).
2.4 Fungsi
protein
1.
Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan
memelihara jaringan tubuh
2. Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh
2. Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh
3.
Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan
lemak.
4.
Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
5.
Sebagai sintesis hormon, enzim, dan antibodi
6.
Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
2.5
Proses metabolisme Protein dalam tubuh
a. Sintesis
protein
Aktivitas pembuatan protein terjadi pada suatu
situs khusus dalam sel yang disebut ribossom. Oleh karena itu, langkah pertama
dalam sintesis protein adalah menyampaikan informasi dari DNA ke ribossom.
Untuk melakukan hal ini enzim-enzim seluler membuat salilan yang disebut RNA
duta (massanger RNA = mRNA). mRNA membawa sendi genetik yang dipakai langsung
untuk sintesisprotein di ribossom. Tahap ini disebut juga tahap transkripsi.
Dalam tahap berikutnya kodon dalam pada mRNA harus dapat dikorelasi dengan asam
amino yang seharusnya. Tahap ini disebut juga RNA transfer, (transfer RNA
=tRNA) yang dikenal tahap translasi.
2. Transkripsi Protein
Transkripsi protein adalah sintesis RNA secara
enzimmateik dengan menggunakan DNA sebagai cetakan. Untuk transkripsi suatu
gen, hanya salah satu rantai DNA yang digunakan sebgai cetakan. Transkripsi dikatalis
oleh enzim RNA Polimerase. Sintesis RNA selalu bergerak kesatu arah. RNA
Polimerase berikatan pada suatu daerah di DNA yang disebut Promoter. Setelah
RNA Polimerase terikat pada Promoter DNA, kedua rantai DNA terpisahkan dan RNA
Polimerase melalu sintesis RNA ditempat inisiasi. Tempat ini disebut sebagai
posisi +1. RNA Polimerase menambahkan Ribonukleotida ke ujung 3’ dari rantai
RNA yang sedang disintesiskan. Hal ini dilakukan dengan bergerak dari ujung 3’
kearah 5’ dari rantai DNA cetakan. Dengan demikian Ribonukleotida dapat
dipasangkan dengan DNA cetakan dan ditambahkan pada ujung 3’ RNA dengan
pembentukan ikatan Fosfodiester.
3. Translasi Protein
Translasi Protein merupakan proses sintesis
didalam sel. Sebelum sintesis protein dimulai, setiap jenis tRNA berikatan
dengan asam amino spesifik. Reaksi ini dikatalis oleh enzim amino asil tRNA
sintetase bersama dengan ATP, sehingga terbentuk aminoasil tRNA pada tRNA
terdapat anticodon yang akan berpasangan dengan kodon yang terdapat pada mRNA.
Pada tRNA inisiator, tRNA terikat pada asamamino metionim yang termodifikasi,
yaitu N-formilinetionin. Proses sintesis protein terdiri dari 3 tahap yaitu :
a. Inisiasi : proses
penempatan ribosom pada suatu molekul mRNA
b. Elongasi : proses
penambahan asam amino
c. Terminasi : proses
pelepasan yang baru disintesis
Mekanisme Proses Pencernaan Protein dalam Tubuh
Manusia
Protein adalah salah satu zat gizi penting yang
dibutuhkan tubuh sebagai bahan baku energi, pembentukan dan perbaikan sel,
sintesis hormon, enzim, dan antibodi, serta banyak lagi. Protein dapat
ditemukan di dalam bahan pangan seperti biji-bijian, ikan, telur, daging, susu,
dan lain sebagainya. Untuk mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang, setiap hari
kita harus mengkonsumsi protein sebanyak 0.8 - 1.0 gram per-kg berat badan.
Adapun saat dikonsumsi, di dalam tubuh, protein
mengalami perombakan menjadi asam amino melalui serangkaian proses. Penguraian
protein dalam sistem pencernaan manusia melibatkan seluruh organ pencernaan dan
kerja dari enzim-enzim protease melalui serangkaian proses. Rangkaian dari
proses pencernaan protein dalam tubuh manusia tersebut dimulai dari rongga
mulut.
1. Rongga Mulut dan Kerongkongan
Di rongga mulut, proses pencernaan protein
melibatkan kerja gigi dan ludah. Gigi dalam hal ini berfungsi untuk memperkecil
ukuran makanan sedangkan ludah berguna dalam mempermudah lewatnya makanan yang
dikunyah untuk melewati kerongkongan. Baik di rongga mulut, maupun dalam
kerongkongan, protein secara khusus belum mengalami proses pencernaan yang
sebenarnya.
2. Lambung
Di lambung, protein yang tertampung akan
bereaksi dengan enzim pepsin yang berasal dari getah lambung. Enzim pepsin
sendiri hanya akan terbentuk jika asam lambung (HCl) menemukan protein dan melakukan penguraian rangkaiannya. Penguraian
rangkaian protein dalam lambung secara biokimia akan menstimulasi pepsin pasif
menjadi pepsin aktif.Enzim
pepsin memecah ikatan protein menjadi gugus yang lebih sederhana, yaitu pepton
dan proteosa. Kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang masih belum
dapat diabsorpsi oleh jonjot usus.
3. Usus Halus
Polipeptida pendek yang dihasilkan dari reaksi
enzim pepsin dan protein kemudian akan bercampur dengan enzim protease
(erepsin) di dalam usus halus. Protease berasal dari pankreas yang disalurkan
ke usus halus melalui dinding membran. Protease mengandung beberapa prekursor
yang antara lain prokarboksipeptidase, kimotripsinogen, tripsinogen,
proelastase, dan collagenase. Masing-masing prekursor protease ini akan
menghidrolisis polipeptida menjadi jenis asam amino yang berbeda-beda.
Prokarboksipeptidase menguraikan asam amino
dari ujung karboksil polipeptida.Kimotripsinogen menguraikan ikatan peptida
menjadi asam amino methionine, tryptophan, tyrosine, asparagine, phenylalanine,
dan histidine.Tripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino
arginine dan lysine.Proelastase dan collagenase menguraikan polipeptida menjadi
tripeptida dan polipeptida yang lebih kecil.Setelah protein berhasil diurai
menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus yang terdapat pada dinding usus
penyerapan (ileum) akan menyerap asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan
protein untuk dikirimkan melalui aliran darah ke seluruh sel-sel di tubuh kita.
4. Usus Besar dan Anus
Jika asam amino yang dihasilkan dari proses
pencernaan protein memiliki jumlah yang berlebih, asam amino tersebut kemudian
akan dirombak menjadi senyawa-senyawa seperti amoniak (NH3) dan amonium
(NH4OH). Pada tahap selanjutnya, semua senyawa ini kemudian dibuang melalui
saluran kencing atau bersama dengan feses.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan
makalah ini adalah protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur
sekunder, struktur tersier dan struktur kuartener.
Klasifikasi Protein adalah Berdasarkan Fungsi Biologisnya, Berdasarkan Struktur Susunan Molekul, Berdasarkan Komponen Penyusunan, Berdasarkan Asam Amino Penyusunnya, Berdasarkan Sumbernya dan Berdasarkan tingkat degradasi. Fungsi protein adalah Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh, Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak, Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi serta Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel. Proses metabolisme Protein dalam tubuh: Sintesis protein, Transkripsi Protein dan Translasi Protein. Rangkaian dari proses pencernaan protein dalam tubuh manusia tersebut dimulai dari rongga mulut, lambung, Usus Halus, Usus Besar dan Anus.
Klasifikasi Protein adalah Berdasarkan Fungsi Biologisnya, Berdasarkan Struktur Susunan Molekul, Berdasarkan Komponen Penyusunan, Berdasarkan Asam Amino Penyusunnya, Berdasarkan Sumbernya dan Berdasarkan tingkat degradasi. Fungsi protein adalah Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh, Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak, Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi serta Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel. Proses metabolisme Protein dalam tubuh: Sintesis protein, Transkripsi Protein dan Translasi Protein. Rangkaian dari proses pencernaan protein dalam tubuh manusia tersebut dimulai dari rongga mulut, lambung, Usus Halus, Usus Besar dan Anus.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin diajukan pada penulisan
makalah ini adalah agar kita senantiasa selalu menjaga kesehatan dan pola hidup
kita karena protein salah satu yang berperan besar bagi tubuh.
DAFTAR
PUSTAKA
https://chemfany.wordpress.com/2012/03/11/PENGERTIAN-protein/
digilib.unimus.ac.id/download.php?id=8099
http://www.ebiologi.net/2015/10/proses-pencernaan-protein-dalam-tubuh-manusia.html?m=1
http://sriratmini08.blogspot.co.id/2015/12/makalah-metabolisme-protein.html?m=1