IDENTITAS NASIONAL
(Tugas
Makalah Kewarganegaraan)
Dosen Pengampu: Rohman,
M.Pd.
Disusun
oleh:
Deby Rizkika Putri ( 1613353013 )
POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG
PRODI DIV
ANALIS KESEHATAN
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Identitas Nasional”.Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan di Jurusan Analis Kesehatan, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang. Dalam penulisan dan menyusun makalah, kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, Bapak Rohman,M.pd. yang telah memberikan nasihat dan bimbingan kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Bandar Lampung, 27 Febuari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….1
DAFTAR ISI ………………………………………………….....2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………….. 3
A.Latar
Belakang Masalah………………………………………………..
3
B.Rumusan
Masalah………………………………………………………. 3
C.Tujuan Masalah………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………..
5
2.1 Pengertian Identitas Nasional………………………………………… 5
2.2 Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional…………………………….. 6
2.3 Unsur-Unsur
Pembentuk Identitas Nasional………………………….
7
2.4 Faktor-Fakor
Pendukung Identitas Nasional………………………….
8
2.5 Masalah Identitas Nasional Indonesia………………………………... 9
2.6 Solusi Yang di Tawarkan Untuk Mengatasi Masalah Identitas
Nasional. …………………………………………………………….10
BAB III PENUTUP…………………………………………….11
A.Kesimpulan……………………………………………………………11
B.
Saran………………………………………………………………... .11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………..12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bangsa
maupun negara memiliki ciri khas yang membedakan bangsa atau negara tersebut
dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas sebuah bangsa merupakan
identitas dari bangsa yang bersangkutan. Ciri khas yang dimiliki negara juga
merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. Identitas-identitas yang
disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.
Identitas
adalah tanda pengenal. Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang
identitas, yang diketahui oleh hampir semua orang. Pegertian Identitas Nasional
adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan juga
sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Identitas Nasional dijadikan ciri
dari suatu bangsa dan negara tersebut, sehingga identitas Nasional mencerminkan
kepribadian suatu bangsa.
Bangsa
pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib
dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang
kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu
sebagai suatu kesatuan nasional.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut,
masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
1.
Apa Pengertian Identitas Nasional ?
2.
Bagaimana Sejarah Terbentuknya Identitas nasional?
3.
Apa faktor pendukung dan unsur-unsur terbentuknya identitas
nasional?
4. Apa masalah identitas nasional Indonesia ?
5. Bagaimana solusi yang ditawarkan untuk
mengatasi masalah identitas nasional ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian identitas nasional
2. Mengetahui sejarah
terbentuknya identitas nasional
3. Mengetahui faktor
pendukung dan unsur-unsur terbentuknya identitas nasional
4. Mengetahui masalah
identitas nasional Indonesia
5. Mengetahui solusi dalam
mengatasi masalah identitas nasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.7 Pengertian
Identitas Nasional
Kata Identitas berasal dari kata Identity, yang memiliki arti tanda-tanda, ciri-ciri,
atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya
dengan yang lain. Sementara kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi,
pegertian Identitas Nasional adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa,
filsafat pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai
kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara
termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain
juga sebagai Dasar Negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijnjung
tinggi oleh semua warga Negara tanpa kecuali “rule of law”, yang mengatur
mengenai hak dan kewajiban warga Negara, demokrasi serta hak asasi manusia yang
berkembang semakin dinamis di Indonesia.
Hakikat Identitas
Nasional kita sebagai bangsa di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam
arti yang luas, misalnya di dalam aturan perundang-undangan atau moral yang
secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik itu di dalam tataran
nasional maupun internasional dan lain sebagainya. Dengan demikian nilai-nilai
budaya yang tercermin di dalam identitas nasional tersebut bukanlah barang jadi
yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan domatis, melainkan sesuatu yang
terbuka yang cenderung terus-menerus bersemi karena adanya hasrat menuju
kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat. Konsekuensi dan implikasinya adalah
identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk ditafsir dengan diberi
makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang
berkembang dalam masyarakat.
Secara global,
identitas nasional indonesia adalah:
1.
Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa
Indonesia
2.
Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3.
Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4.
Lambang Negara yaitu Pancasila
5.
Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6.
Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7.
Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8.
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat
9.
Konsepsi Wawasan Nusantara
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
2.2
Sejarah Terbentuknya Identitas Nasional
Setiap bangsa pasti memiliki Identitas
Nasional, Identitas Nasional itu sendiri memiliki proses pembentukan yang cukup
lama, proses yang dialami untuk membentuk serta menyepakati apa yang akan di
tetapkan untuk menjadi Identitas Nasional untuk bangsa Indonesia tercinta.
Melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan –
kerajaan pada abad ke – IV, ke – V kemudian dasar – dasar kebangsaan Indonesia
telah mulai nampak pada abad ke – VIII, yaitu ketika timbulnya kerajaan
Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra di Palembang, kemidian kerajaan Airlangga
dan Majapahit di jawa timur serta kerajaan – kerajaan lainya. Proses
terbentuknya nasionalisme yang berakar pada budaya ini menurut yamin di
istilahkan sebagia fase terbentuknya nasionalisme lama, dan oleh karena itu
secara objektif sebagai dasar Identitas Nasional Indonesia. Oleh karena itu
akar – akar nasionalisme Indonesia yang berkembang dalam perspektif sejarah
sekaligus juga merupakan unsur – unsur Iddentitas Nasional, yaitu nilai – nilai
yang tumbuh dan berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa Indonesia
2.3 Unsur-Unsur Pembentuk
Identitas Nasional
Berikut
ini unsur-unsur yang mendukung terbentuknya identitas nasional suatu bangsa,
yaitu :
1. Suku Bangsa
Suku
bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia
terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis sehingga mereka dapat
dikenali dari daerah mana asalnya. Etnis Tionghoa hanya berjumlah 2,8% dari
populasi Indonesia, tetapi tidak kurang dari 300 dialek bahasa. Populasi
penduduk Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 210 juta. Dari jumlah
tersebut diperkirakan separuhnya beretnis Jawa. Sisanya terdiri dari
etnis-etnis yang mendiami kepulauan diluar Jawa seperti suku Makasar-Bugis
(3,68%), Batak (2,04%), Bali (1,88%), Aceh (1,4%) dan suku-suku lainnya. Mereka
mendiami daerah-daerah tertentu, menyebar ke seluruh kepulauan Indonesia.
Mayoritas dari mereka bermukim di perkotaan.
2. Agama
Bangsa
Indonesia dikenal sebagai masyarakat agamis. Agama-agama yang berkembang di
nusantara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama
Kong Hu Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi negara. Tetapi
sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuskan.
3. Kebudayaan
Kebudayaan
adalah pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan
oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam
bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang
dihadapi. Intinya adalah kebudayaan merupakam patokan nilai-nilai etika dan
moral, baik yang tergolong sebagai ideal atau yang seharusnya (world view)
maupun yang operasional dan aktual di dalam kehidupan sehari-hari (ethos).
4. Bahasa
Bahasa
merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa dipahami sistem
perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia
dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia. Setelah kemerdekaan,
bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dahulu
dikenal dengan sebutan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung
(linguafranca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara.
2.4 Faktor-Fakor Pendukung Identitas Nasional
Kelahiran
identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas, serta keunikan
sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung
kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia, meliputi:
1) Faktor Obyektif
Faktor
obyektif sendiri meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis. Kondisi
geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang
beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan komunikasi antarwilayah
dunia di Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis,
sosial dan kultural bangsa Indonesia.
2) Faktor Subyektif
Faktor
subyektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses pembentukan
masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui interaksi
berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi dari berbagai
faktor tersebut melahirkan proses pembentukan masyarakat, bangsa, dan negara
berserta identitas bangsa Indonesia, yang muncul tatkala nasionalisme
berkembang di indonesia pada awal abad XX.
2.5 Masalah Identitas Nasional Indonesia
Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional
Indonesia salah satunya adalah maraknya tentang Globalisasi. Globalisasi
sendiri dapat kita artikan yaitu dimana era atau zaman yang ditandai dengan
perubahan di dalam tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya teknologi informasi sehingga interaksi manusia menjadi
sempit, serta seolah-olah dunia tanpa ruang, karena yang berada di dalamnya
terlalu banyak. Era Globalisasi sendiri dapat mempengaruhi bangsa ini dari sisi
nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau,
suka tidak suka telah datang dan menggeser nilai-nilai yang telah ada sejak
dulu. Nilai-nilai tersebut, ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat
negatif. Semua ini merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai peluang
bagi bangsa Indonesia untuk berkreasi dan berinovasi di segala aspek kehidupan.
Dengan adanya Era Globalisasi ini sisi baiknya kita dapat menumbuhkan serta
menciptakan inovasi kita selama ini dengan lebih muda terutama dalam bidang
bisnis maupun interaksi social, yang bertujuan dapat meningkatkan aspek
kehidupan yang akan datang untuk kelangsungan hidup anak cucu penerus bangsa
ini tercinta. Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas
antar negara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi
penghalang. Di dalam pergaulan antar bangsa yang semakin kental itu, akan
terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling mempengaruhi di antara
budaya masing-masing, menjadikan setiap perbedaan adalah pembelajaran yang
wajib di ikuti dan di lakukan. Bahkan seringkali merasa bahwa perbedaan itu
adalah ilmu yang baik untuk di tiru dan di terapkan.
2.6 Solusi Yang di Tawarkan Untuk Mengatasi Masalah Identitas Nasional
Sebenarnya ada banyak hal dalam mengatasi
setiap masalah, karena pada dasarnya tidak akan ada masalah tanpa jalan keluar.
Yang harus kita lakukan adalah berfikir mencari jalan keluar yang terbaik tanpa
adanya kerugian yang di ambil. Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah
Identitas Nasional yang ada di Negara Indonesia tercinta ini, Salah satunya
ialah menerapkan dan membiasakan mengikuti upacara. Di Indonesia sendiri
memiliki banyak kegiatan upacara baik yang bersifat wajib maupun non wajib.
Upacara wajib seperti upacara kelahiran atau kemerdekaan bangsa Indonesia
(17Agustus), upacara kesaktian pancasila ( 1 Oktober ), upacara hari pahlawan (
10 November ), dll. Upacara non wajib seperti kebiasaan atau tradisi upacara
setiap hari senin yang sering di lakukan di sekolah – sekolah, tetapi sayang
tradisi upacara hari senin sangat jarang di lakukan bahkan hamper tidak ada
yang melakukanya. Padahal upacara adalah salah satu cara yang sangat mudah
dilakukan untuk mempertahankan serta menatasi maslah Identitas Nasional
Indonesia. Upacara di anggap dapat mengatasi masalah Identitas Nasional yang
sedang terjadi di Indonesia karena di dalam kegiatan upacara terkandung atau
terdapat point – point yang menjadi Identitas Nasional Indonesia, antara lain
di dalam upacara ada sesi pengibaran bendera merah putih yang menjadi identitas
Nasional sebagai bendera Negara Indonesia, ada pula sesi saat menyanyikan lagu
Indonesia Raya secara bersama – sama yang di nyanyi oleh seluruh pasukan
upacara yang menjadi Identitas Nasional sebagai lagu kebangsaan Indonesia, dan
pembacaan teks pancasila yang di pimpin oleh Inspektur upacara yang di ikuti
oleh seluruh pasukan upacara yang menjadi Identitas Nasional sebagai lambang
Negara dan dasar falsafah neraga Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Identitas Nasional adalah Suatu ciri yang
dimiliki oleh suatu bangsa sebagai pembeda antara Negara satu dengan
negaralain. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia. Penerapan
tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari
pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional
menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka
menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan
bernegara. Implementasi identitas nasional senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.
Impementasi identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yamg
mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya,dan pertahanan keamanan
harus tercemin dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak senantiasa
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
B.
Saran
Menghargai dan membiasakan melakukan kegiatan
yang berunsur Identitas Nasional Negara sendiri itu jauh lebih baik di banding
mempulajari sebiasaan atau budaya yang di anut oleh Negara lain. “ Seharusnya
bukan orang lain yang membangunkan kita serta menyadarkan kita, tetapi kitalah
sendiri yang harus bangun demi kemajuan bangsa tercinta.”
DAFTAR PUSTAKA