UA-115008529-1

Sabtu, 12 Maret 2016

CERITA PENDEK: OH DEVA....

Posted by Sahabat Siput at Maret 12, 2016 0 comments


Terlihat seseorang dengan tangisnya di pinggir jalan itu,menunggu untuk sebuah sapaan jari seseorang yang lewat didepannya dengan menggunakan mobil mewah dan dengan pancaran mata kebahagiaan,dia menadahkan tangan kotornya seperti menunggu bulan dapat memeluk matahari dan sekali lagi pandagan orang-orang yang berpakaian berdasi dan bergaya stylist melihat dia seperti sebuah dedaunan yang akan terbang tak tau arah dan tujuan,dia adalah seorang gadis kecil yang hanya dapat terseyum kepada mereka dari balik kaca mobil mewah itu walaupun tetesan air mata itu sangat tampak terlihat di pipi gadis kecil itu,gadis itu meninggalkan mimpinya dikelas 2 sekolah menengah untuk menjadi seorang guru.
Terdengar suara hatinya yang menjerit ‘’deva,deva kamu harus kuat…ini bukan saatnya kamu menangis,kamu harus kuat seperti ibu’
lalu ketika matahari mulai terseyum untuk terbenam, jejak telapak kaki nya masih menelusuri jalan-jalan yang ramai dengan tawa orang-orang itu,kini dia hanya tetap menunggu orang-orang akan membuka jendela kaca mereka dan akan berbaik hati terseyum padanya hingga menikmati sebuah lagu singkat yang deva nyanyikan.

sampai hari semakin gelap, dia masih saja di atas jalan yang ramai itu walaupun pikirannya yang penuh dengan kata’’ibu,tunggu deva pulang kerumah kecil kita ya….’’
Lalu hingga sampailah langkah kaki kecil itu didepan rumah yang tak berkelas dan beralas tanah itu,kini hatinya sudah tenang bak seekor beruang yang menemukan gua untuk berhibernasi
Dan terlihat seyuman wanita tua dengan keriput di sekitar wajahnya dan Nampak jelas juga kantung mata wanita itu,namun dengan seyuman sederhana itu ,deva sudah merasa bersyukur memiliki seorang ibu yang dapat menjadi teman,sahabat,kakak,ayah dan juga seorang surga untuk deva walaupun ibunya hanya dapat terbenam di atas sebuah kasur yang sudah tua itu dan bahkan tak dapat melihat wajahnya
Lalu ketika langkah kaki gadis kecil itu mendekati wanita tua itu dia kemudian berkata.
‘’ibu,deva sudah pulang ,apa ibu sudah makan?apa ibu sudsh meminum obat?’’
Namun bukan jawaban yang diterima deva melainkan sebuah kebiasaaan yang selalu dilakukan ketika deva bertanya tentang hal itu,ibu hanya bisa terseyum dan mencari jemari tangan deva lalu menggenggamnya.
          ‘’oh tuhan apa sebenarnya rencana indah-MU setelah semua ini?apa ibu harus selamanya begini?apa adikku benar-benar membenci ibu?apakah benar ini kehidupan itu?,seperti itukah?’’

Lalu dibalik kesepian yang hanya berbintang,kini deva hanya merebahkan seluruh kelelahannya di dalam ruangan yang hanya beralas tikar rajut tua yang terletak diatas bambu-bambu yang dibuat menjadi teman tidurnya ketika lelah telah datang kepadanya,hingga ketika matanya hendak tertutup ‘’braaaakkkkk’’ terdengar suara bunyi yang membuatnya bangkit’’

          Kini tiada lagi kelelahan hanya kekawatiran yang menyelimutinya! Tuhan apakah kini terjadi lagi?apakah dion mengamuk lagi?tuhan apa semua ini?’’apakah ibu baik-baik saja?!’’

‘’ibu…ibuuu…,apakah ibu tak apa?apakah dion mencoba menyakiti ibu lagi?’’
Ibu yang terlihat cemas dan takut Nampak mencoba menyembunyikannya,hanya sebuah sapaan jari jemari ibu yang halus yang deva rasakan
‘’ibu baik kok nak,ibu tak apa-apa,coba kamu lihat bagaimana dion?’’
 Lalu deva meneteskan air matanya yang bahkan tak dapat dilihat ibunya.kini kaki nya mulai meninggalkan ibu didalam kamarnya dan menuju sebuah ruangan kecil yang merupakan tempat dion berdiam selama ini dengan hanya sepiring nasi dan segalas air yang setiap harinya deva berikan,hingga tangan deva tak berani membuka ruangan itu bukan karna ketakutan tapi sebuah perasaan yang bahkan deva sendiri benci untuk merasakannya namun,dibalik semua itu dia benar ingin tau apa yang terjadi dibalik ruangan kecil itu.
Ketika dia membuka pintu ruangan itu,terlihatlah seorang bocah laki-laki yang terikat disana,kini mata deva yang kokoh mulai kehilangan kekokohannya ,kini air matanya terasa deras membasahi pipinya ketika melihat bocah kecil itu yang tidak lain adalah adiknya sendiri,tampak wajahnya bocah itu memperlihatkan ketidaksenangan ketika melihat kakaknya sendiri,deva yang hanya berdiam diri didepan pintu kini mencoba melangkahkan kakinya selangkah mendekati adiknya dan meraihnya kedalam pelukannya yang membuat adiknya memberontak dan mencoba menyakiti kakaknya sendiri,namun deva tetap memeluk adiknya walaupun dia tau dion akan mencoba menyakitinya hingga deva pergi dari ruangan ini hingga mengingatkannya kesebuah kejadian yang menyebabkan dia harus meninggalkan mimpinya dan membuat ibunya tak dapat melihat,lalu deva meninggalkan adiknya didalam ruangan itu dan kembali mengingat kejadian itu.
Kejadian itu terjadi sekitar 2 tahun yang lalu ketika hidup deva yang dulu penuh keceriaan berubah menjadi kesedihan.
kejadian itu berawal ketika ayah mengajak ibu,deva,dion dan dian pergi ke sebuah tempat yang dirahasiakan ayah ,ayah ingin memberikan sebuah kejutan istimewa untuk mereka namun bukannya kejutan itu menjadi kebahagiaan namun malah berubah menjadi malapetaka,mobil yang dikendarai ayah dan keluarganya pun lepas kendali dan menyebabkan mobil itu berdiri didekat bibir jurang untuk itu deva dan ibu yang terbangun sadar cepat-cepat mencari cara agar bisa keluar dari mobil yang akan jatuh kejurang itu,ibu dan deva mencoba membangunkan ayah,dion dan dian namun apa daya mobil mereka akan jatuh kedalam jurang dan membuat ibu mengambil keputusan agar menyelamatkan dion karna pada saat itu hanya dion yang bangun,ibu dan deva pun membawa dion keluar bersama mereka dari mobil yang akan masuk jurang tersebut dan berencana meminta bantuan secepatnya walau mereka masih dalam keaadaan yang tak baik namun Tuhan berkata lain mobil itu sudah berada di dalam jurang sebelum mereka mencoba mencari pertolongan,dion yang terbangun langsung shock melihat ayah dan saudara kembarnya telah jatuh kedalam jurang itu,dion merasa ibu dan deva harusnya menyelamatkan ayah dan dian juga dan disinilah perlahan-lahan dion mulai berubah,dia menjadi kehilangan akalnya ,dia suka tertawa sendiri dan suka menyakiti anak seusianya.
Karna ayah yang menghidupi mereka sudah tiada,jadi hanya ibu-lah yang kami punya,ibu tetap sabar menghadapi sikap dion yang semakin aneh hingga tiba saat musibah menertawakan kami lagi,dion yang semakin aneh itu kini mulai menyakiti ibu nya sendiri,dia mendorong ibu dari tangga dan menyebabkan ibu harus dirawat dirumah sakit,untung saja kami masih memiliki sedikit penggantung hidup untuk membayar rumah sakit.namun,dion tak hanya berhenti disana dia mulai menyakiti ibu lagi sehingga ibu buta,inilah yang menyebabkan kami harus menjual rumah dan harta kami untuk bertahan hidup dan pindah kerumah yang tak  bisa dikatakan layak sehingga deva pun tidak dapat melanjutkan sekolahnya.......





TO BE CONTINUE

Jumat, 11 Maret 2016

CONTOH IKLAN PARFUME BY SMAN 1 BUKIT KEMUNING

Posted by Sahabat Siput at Maret 11, 2016 0 comments





 


DOWNLOAD                                                                                                                                                                                             
 

SAHABAT SIPUT Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea